“TRIP TO BALI 2018” MAHASISWA PRODI PE ANGKATAN 2016

Sejenak kita break dari aktifitas perkuliahan untuk menandai indahnya kebersamaan dalam belajar. Begitu kira-kira tujuan mereka untuk berwisata ke bali di akhir pekan lalu. Selama 3 hari seluruh mahasiswa Prodi PE angkatan 2016 yang terdiri dari 2 kelas dengan 78 mahasiswa mengadakan perjalanan wisata ke bali. Sedikit waktu luang di akhir pekan dari jum’at pagi hingga minggu malam mereka berbagi kegembiraan mengukir kenangan manis masa-masa belajar di Fe Unesa. Tentunya banyak sekali kenangan manis yang mereka rasakan, baik selama perjalanan maupun ketika mengunjungi beberapa obyek wisata andalan pulau Dewata.
Destinasi wisata pantai menandai awal perjalanan wisata ini. Mulai dari menikmati indahnya budaya Bali yang begitu menyatu dengan eksotisnya keindahan alam pantai dan deburan ombak Tanah Lot. Perjalanan pun dilanjutkan ke pantai Padang-Padang dikawasan Badung Selatan yang sangat cocok untuk berselancar dan menikmati hangatnya cuaca Bali. Deburan ombak yang menghantam karang seakan menyegarkan alam fikir dan imajinasi. Setelah puas menikmati alam pantai Padang-Padang rombongan bergerak menuju pantai Pandawa yang tak kalah indah. Perpaduan karakter pantai Selatan dan Pantai Utara menjadi sesuatu yang menarik untuk dinikmati. Ombak yang begitu besar muncul dari tengah lautan berangsur-angsur menghilang di tepi karena dipecah-pecah oleh gugusan karang susunan Yang Maha Kuasa. Di pantai ini juga mereka bisa melihat bagaimana memanfaatkan potensi alam menjadi sumber pendapatan daerah yang besar dengan mengelolanya secara tepat.
Puas dengan pemandangan indah pantai Pandawa rombongan kemudian bergeser ke pantai Kuta yang sudah menjadi ikon wisata internasional pulau Bali. Keindahan matahari yang beringsut kembali ke peraduan tidak ada duanya. Pantai Kuta inilah yang menjadi jantung ekonomi wisata Bali. Pantai ini tidak pernah sepi dan terus aktif menambang devisa tanpa henti.
Setelah merasa cukup dengan wisata pantai, tiba saatnya untuk menikmati wisata budaya Bali. Desa Penglipuran menjadi pilihan, sengaja memilih Penglipuran karena reputasi destinasi wisata ini sudah sangat mentereng di dunia internasional. Padahal Penglipuran merupakan desa biasa tidak berbeda dengan desa-desa lain di Bali. Namun di desa ini nilai-nilai budaya asli masyarakat Bali dijaga dengan sangat baiknya. Semangat kekeluargaan, persatuan dan toleransi nampak begitu indah di sini. Desain rumah adat yang masih bertahan dengan bahan baku utama batu dan bambu berjajar indah. Atap rumah yang menjorok ke tanah tetangga sudah menjadi wajar dan tidak ada masalah. Setiap pagar rumah pasti memiliki pintu akses langsung ke rumah tetangga tanpa harus turun ke jalan. Generasi tua maupun muda, warga kaya atau miskin menyepakati seluruh aturan desa tanpa terkecuali.
Perjalanan wisata ini diakhiri di kawasan Bedugul kabupaten Tabanan. Lagi-lagi rombongan disuguhi dengan indahnya harmoni alam dan budaya masyarakat Indonesia yang sangat indah. Di tepi danau terdapat pura tua ikon Bedugul yang sudah melegenda tempat masyarakat yang beragama Hindu memuja Tuhannya. Namun tidak jauh, tepatnya di seberang jalan tepi danau Beratan dibangun dengan megah sebuah Masjid dimana di kala waktu sholat umat Islam mengumandangkan Nama Tuhan sehingga terdengar sampai kejauhan untuk memberi tanda bahwa waktu sholat segera tiba.
Para mahasiswa merasa sangat puas dengan perjalanan ini. Bagi mereka ini merupakan satu-satunya kesempatan berkumpul bersama menikmati masa kuliah. Setelah ini mereka akan dihadapkan pada banyak sekali proses pembelajaran yang menuntut kemandirian. Mereka merasa banyak sekali manfaat positif yang bisa diambil dari perjalanan wisata ini. Mulai dari kebersamaan, toleransi, kekompakan, tanggung jawab, kerja sama dan sebagainya. SUKSES SELALU Mahasiswa Prodi PE 2016