GURU HARUS TAU! 5 MODEL JITU DALAM PEMBELAJARAN

Dalam
proses belajar mengajar guru memerlukan model yang sesuai dan sistematis untuk
mempermudah proses pembelajaran berlangsung agar dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan.
Model
pembelajaran merupakan komponen dalam strategi pembelajaran yang digunakan
untuk meningkatkan pemahaman siswa, Dengan model yang sesuai siswa akan mudah
memahami pembelajaran yang disampaikan oleh guru, Seorang guru hendaknya menguasai
berbagai macam model pembelajaran sehingga guru dapat dengan mudah menyampaikan berbagai materi dalam proses belajar mengajar. Tentunya hal tersebut membuat
siswa mudah memahami penyampaian guru sehingga hasil belajar siswa pun meningkat.
Berikut
ini adalah beberapa model pembelajarannya, antara lain:
1.
MODEL KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING)
Siswa
membuat kelompok kelompok kecil, setiap anggota kelompok memiliki peran untuk
saling membantu anggota yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas dan
mencari informasi terkait dengan pembelajaran. Guru menjadi fasilitator untuk
membantu siswa dalam pembelajaran model ini dan mendorong siswa untuk
berkomunikasi, bekerja sama antar tim dan bertanggug-jawab atas tugas yang telah
diberikan oleh guru.
Menurut
Magdalena (Magdalena et al., 2024), pembelajaran kooperatif
sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan
dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian
tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyatan itu, belajar berkelompok
secara kooperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing)
pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab.
Menurut
Hamid Hasan dalam (Mulawarman & Mulawarman, 2023), cooperative mengandung
pengertian bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. dalam pembelajaran
kooperatif, siswa secara individual mencari hasil yang menguntungkan bagi
seluruh anggota kelompoknya. Jadi, pembelajaran kooperatif adalah pemanfaatan
kelompok kecil dalam pengajaran yang memungkinkan siswa bekerja bekerja untuk
memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok
tersebut.
2.
MODEL BERBASIS MASALAH (PROBLEM-BASED
LEARNING)
Guru
memberikan kepada siswa sebuah masalah atau tantangan yang perlu di pecahkan
oleh siswa secara berkelompok, sehingga siswa dapat mengidentifikasi masalah, mengumpulkan
informasi terkait dengan masalah dan mencari solusi atas masalah secara
berkelompok. Metode ini dapat melatih siswa berpikir kritis, kolaborasi dan
mengembangkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan masalah.
Problem-based
leaning adalah model yang mengajarkan peserta didik untuk
menyusun pengetahuannya sendiri, dapat mengembangkan keterampilan lebih tinggi
dan inquiry, dan mampu meningkatkan rasa percaya diri (Pratiwi & Setyaningtyas, 2020)
3.
MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (FLIPPED
LEARNING)
Model
ini membalik urutan penyampaian dalam pembelajaran dapat dilakukan secara
online. Sedangkan waktu di kelas akan dilakukan diskusi dan eksplorasi terkait
pembelajaran yang telah dilakukan dan materi yang didapatkan oleh siswa.
Flipped Learning merupakan sebuah
strategi belajar mengajar yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran
dengan cara memadukan pembelajaran berbasis kelas/tatap muka dengan
pembelajaran berbasis teknologi dan informasi yang dilakukan secara daring (online).
Dikarenakan adanya kombinasi daring dan luring, maka perlu ditentukan proporsi
besaran pelaksanaannya. Beberapa diantaranya ada yang mengadakan 50% tatap
muka, 50% mandiri, ada yang 70% tatap muka 30% mandiri, bahkan 10% tatap muka
90% mandiri (Sari et al., 2021)
4.
MODEL JIGSAW
Jigsaw
adalah model pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan rasa percaya diri
dan tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan kelompoknya.
Siswa tidak mempelajari materi saja melainkan harus dapat mengatasi masalah
pembelajaran di dalam kelompoknya. Selain itu, mereka juga harus siap
memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain.
Dengan demikian, siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus
bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. Para anggota
dari tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli)
saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan
kepada mereka. Kemudian siswa - siswa itu kembali pada tim/kelompok asal untuk
menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka
pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli (Heriwan & Taufina, 2020)
5.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS GAME ( GAME
-BASED LERARNING)
Game
Based Learning adalah metode pembelajaran yang
menggunakan game sebagai alat untuk mengajarkan materi. Dengan
menggabungkan kesenangan dari bermain game dengan proses belajar, metode
ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Game
Based Learning dapat digunakan untuk berbagai jenis
materi, seperti matematika, ilmu pengetahuan, bahasa asing, dan lain-lain.
Dalam game tersebut, siswa harus menyelesaikan tantangan yang diberikan untuk
dapat melanjutkan ke level selanjutnya
Model
ini menggunakan permainan -permainan yang di dapat di gunakan untuk materi
tertentu game ini menjadi alat untuk meningkatkan keaktifan siswa dan mengasah
keterampilan siswa dalam mengambil suatu tindakan.
Ditulis oleh Helmalia Ayuslikha (PE 2022 A)
Referensi :
Heriwan, D., &
Taufina, T. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Jigsaw terhadap Hasil Belajar
Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 4(3), 673–680.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i3.416
Magdalena, I., Agustin,
E. R., Fitria, S. M., Tangerang, U. M., & Pembelajaran, M. (2024). Cendikia
pendidikan. 3(1), 1–19. https://doi.org/10.9644/scp.v1i1.332
Mulawarman), ita novi(universitas, & Mulawarman, kodari haidar (universitas. (2023). Jurnal
Prospek : Pendidikan Ilmu Sosial dan Ekonomi Volume 5 No 1 Juli 2023 Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Muara Bengkal Ita
Novita Sari Universit. 5(1), 21–34.
Pratiwi, E. T., &
Setyaningtyas, E. W. (2020). Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model
Pembelajaran Problem Based Learning dan Model Pembelajaran Project Based
Learning. Jurnal Basicedu, 4(2), 379–388.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i2.362
Sari, S. P., Siregar, E.
F. S., & Lubis, B. S. (2021). Pengembangan Pembelajaran Blended Learning
Berbasis Model Flipped Learning untuk Meningkatkan 6C For HOTS Mahasiswa PGSD
UMSU. Jurnal Basicedu, 5(5), 3460–3471.