CBDC dan Masa Depan Kebijakan Moneter: Peran Bank Sentral

Central Bank Digital Currency (CBDC) adalah bentuk uang digital yang diterbitkan langsung oleh bank sentral dan dapat diakses oleh seluruh pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi (Davoodalhosseini, 2022). Tujuan utama dari CBDC adalah untuk meningkatkan efisiensi sistem pembayaran, mengurangi ketergantungan pada uang tunai, serta menjaga stabilitas moneter. Kehadiran CBDC berangkat dari pergeseran berbagai sektor menuju digitalisasi, termasuk industri keuangan (Nurullia, 2021). Dalam beberapa tahun terakhir, bank sentral di berbagai negara mulai meneliti dan mengembangkan CBDC sebagai alat tukar yang sah dan bagian dari strategi kebijakan moneter di era digital—termasuk Indonesia.
Beberapa negara yang telah mengimplementasikan CBDC adalah Swedia dan Tiongkok. Di Swedia, penggunaan uang tunai menurun secara drastis sehingga Riksbank meluncurkan proyek E-krona sebagai bentuk mata uang digital untuk mengatasi tantangan tersebut (Riksbank & Series, 2024). Sementara itu, di Tiongkok, People's Bank of China (PBC) telah mengedarkan yuan elektronik (e-CNY) di berbagai kota sebagai pengganti uang fisik (Allen et al., 2022).
Dampak CBDC terhadap Kebijakan Moneter
Kehadiran CBDC membawa potensi besar dalam mengubah pendekatan kebijakan moneter di suatu negara. Beberapa dampak utamanya antara lain:
-
Alat Baru dalam Kebijakan MoneterCBDC memungkinkan bank sentral untuk mengendalikan jumlah uang beredar secara langsung dan lebih presisi.
-
Efisiensi KebijakanDengan adanya CBDC, kebijakan moneter seperti suku bunga negatif dapat diterapkan lebih efektif untuk mendorong konsumsi masyarakat.
-
Transparansi TransaksiSeluruh transaksi melalui CBDC dapat dipantau langsung oleh bank sentral, meningkatkan transparansi dan mengurangi celah untuk aktivitas ilegal. Namun, hal ini sekaligus menghilangkan aspek anonimitas dalam transaksi (Maulana, 2023; Nurullia, 2021).
Tantangan Implementasi CBDC
Meski menjanjikan, implementasi CBDC juga menghadirkan tantangan besar terhadap stabilitas keuangan:
-
Keamanan dan PrivasiRisiko penyalahgunaan data transaksi oleh pihak pemerintah atau serangan siber menjadi kekhawatiran utama.
-
Disrupsi Terhadap Sistem Perbankan TradisionalJika masyarakat lebih memilih menyimpan dana dalam bentuk CBDC, fungsi perbankan sebagai perantara kredit bisa tergerus.
-
Resistensi dari Sektor SwastaLembaga keuangan, fintech, dan bank komersial mungkin melihat CBDC sebagai ancaman terhadap layanan yang mereka tawarkan (Romadhoni et al., 2025).
Prospek CBDC di Indonesia
Di Indonesia, Bank Indonesia telah merilis konsep mengenai Rupiah Digital sebagai bentuk resmi dari CBDC nasional. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, langkah ini menjadi sinyal bahwa Indonesia juga bersiap menghadapi era digital dalam kebijakan moneter.
Keberhasilan CBDC bergantung pada kemampuan bank sentral dalam mengelola keseimbangan antara inovasi teknologi dan stabilitas keuangan. Regulasi yang ketat, pengawasan yang kuat, serta kesiapan infrastruktur digital menjadi kunci dalam menciptakan sistem CBDC yang inklusif, aman, dan efektif.
Ditulis oleh Desvania Erlinda Suci (PE 2023 I)
-
Allen, F., Gu, X., & Jagtiani, J. (2022). Fintech, Cryptocurrencies, and CBDC: Financial Structural Transformation in China. Journal of International Money and Finance, 124, 102625. https://doi.org/10.1016/j.jimonfin.2022.102625
-
Davoodalhosseini, S. M. (2022). Central bank digital currency and monetary policy. Journal of Economic Dynamics and Control, 142, 104150. https://doi.org/10.1016/j.jedc.2021.104150
-
Maulana, M. F. (2023). Optimalisasi Nilai Tambah Use Case Rupiah Digital Cash Ledger terhadap Implikasi Sistem Keuangan Central Bank Digital Currency. Das Sollen: Jurnal Kajian Kontemporer Hukum Dan Masyarakat, 2(2), 1–25.
-
Nurullia, S. (2021). Menggagas Pengaturan dan Penerapan Central Bank Digital Currency di Indonesia: Bingkai Ius Constituendum. Journal of Judicial Review, 23(2), 275. https://doi.org/10.37253/jjr.v23i2.5014
-
Riksbank, S., & Series, W. P. (2024). Potential Climate Impact of Retail CBDC Models. Juni.
-
Romadhoni, N. A., et al. (2025). Transformasi Pembayaran Internasional: Peran CBDC dan Integrasi dengan Ekosistem Fintech.