Dampak Kelangkaan Gas Elpiji 3kg Terhadap Perkembangan UMKM di Indonesia
Dilansir dari tempo.com, mulai 1 Febuari 2025 gas LPG 3 kg tidak lagi dijual eceran. Masyarakat haru membeli gas tersebut hanya di pangkalan resmi pertamina dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditentukan. Kebijakan ini ditetapkan agar LPG 3 kg di distribusikan tepat sasaran. Kebijakan ini sebenarnya memiliki tujuan yang baik, namun pada realisasinya justru malah menambah masalah baru bagi UMKM lokal dan masyarakat yang ada di Indonesia.
Pada dasarnya pernjualan minyak bumi ini tidak boleh bebas diperjual belikan, dimana ini kembali pada teori pasar monopoly. Pasar Monopoly adalah situasi yang mana hanya terdapat satu penjual pada suatu commodity, dimana penjual atau produsen ini sama sekali tidak memiliki pesaing. Namun, pada kasus ini dimana yang seharusnya LPG 3 kg ini jika diberlakukan kebijakan ini seharusnya menjadi solusi dimana pemerintah bisa mengendalikan perdagangan minyak bumi sebaliknya ini malah menimbulkan masalah. Namun sesuai dengan hukum pasar monopoly, dimana tiada ada barang pengganti hal ini membuat masyarakat tidak mempunyai pilihan lain selain mengantri di pangkalan resmi pertamina.
Bisa dilihat dari ciri-ciri pasar monopoly :
1. Tidak banyak penjual atau barang komplementer
2. Bisa menaikkan dan menurunkan harga sesuai dengan keinginan penjual karena tidak banyak pesaing.
3. Diatur oleh kebijakan pemerintah.
Pada fase dalam Pasar Persaingan Sempurna
Menurut Mankiw, pasar persaingan sempurna dianggap sebagai model ideal karena menghasilkan efisiensi alokatif (allocative efficiency) dan efisiensi produktif (productive efficiency):
• Efisiensi Alokatif: Barang diproduksi pada jumlah yang diinginkan oleh konsumen, di mana harga sama dengan biaya marginal produksi (P = MC).
• Efisiensi Produktif: Barang diproduksi dengan biaya paling rendah, karena perusahaan dalam pasar ini beroperasi pada skala biaya minimum.
Berita kenaikan harga elpiji atau kelangkaan pasokan elpiji. Hal ini dapat dianalisis sebagai berikut:
a. Permintaan Elpiji
• Permintaan Inelastis: Elpiji adalah kebutuhan pokok untuk memasak di banyak rumah tangga. Konsumen sulit mengurangi konsumsi meskipun harga naik, sehingga permintaan relatif inelastis.
• Jika terjadi kenaikan harga elpiji, dampaknya pada permintaan mungkin kecil, tetapi daya beli masyarakat berpenghasilan rendah akan sangat terdampak, terutama untuk elpiji bersubsidi.
b. Penawaran Elpiji
• Kelangkaan Pasokan: Jika berita menginformasikan kelangkaan elpiji di pasar, ini dapat disebabkan oleh:
o Gangguan distribusi.
o Produksi yang tidak mencukupi.
o Kebijakan pemerintah, seperti pengurangan subsidi atau pembatasan distribusi.
• Kenaikan Harga Produksi: Misalnya, harga bahan bakar atau biaya transportasi meningkat, yang memengaruhi biaya produksi dan distribusi elpiji. Ini dapat mendorong kenaikan harga di pasar.
Kebijakan pemerintah untuk menjual gas LPG 3 kg hanya di pangkalan resmi Pertamina dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) bertujuan untuk memastikan distribusi yang tepat sasaran. Namun, kebijakan ini menciptakan tantangan baru, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan UMKM yang bergantung pada LPG sebagai kebutuhan utama.
Ditulis oleh Dewanita Rahma Juwito Putri (PE 2024 I)
Refrensi :
Ummah, M. S. (2019). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析Title. Sustainability (Switzerland), 11(1), 1–14. http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciurbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/305320484_SISTEM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELESTARI.
Education, E., Program, S., & Economics, F. O. G. (2024). Understand Human Nature and Their Characteristic. 24080554166.
https://www.tempo.co/ekonomi/lpg-3-kg-susah-didapat-apa-penyebabnya--1202511.
https://www.freepik.com/free-photo/woman-wearing-mask-ordering-food-cafe-restaurant-covid-19_13311663.htm#fromView=search&page=1&position=38&uuid=606428f4-cd9a-4aef-82f8-9856c83ba631&query=Small+business
