Start-up vs. Korporat: Bagaimana Struktur Pasar Mempengaruhi Pilihan Karier Gen Z?

Struktur pasar mengalami peran penting dalam kesempatan kerja terutama bagi freshgraduate. Di era globalisasi ini generasi muda sudah mulai mendominasi angkatan kerja. Bagi generasi z terdapat beberapa pilihan dalam membangun karir yang yang layak dan stabil, yaitu bekerja di startup atau korporat. Dikutip dari N. Gregory mankiw, ia berpendapat bahwa pasar tenaga kerja mendapatkan efek dari kekuatan permintaan dan penawaran. Dalam konteks ini, startup ataupun korporat keduanya mempunyai penawaran dinamika pasar yang bertolak belakang.
Startup memberikan penawaran lingkungan kerja yang dinamis, jam kerja fleksibel, budaya kerja yang inovatif dan kreatif serta peluang belajar yang lebih baik. Namun dengan gaji awal yang cenderung lebih rendah dan resiko kebangkrutan yang lebih tinggi. Sebaliknya korporat menawarkan gaji yang lebih tinggi, karir yang jelas, namun dengan waktu yang kurang fleksibel dan lingkungan kerja yang lebih hierarkis.
Bagaimana Struktur Pasar Mempengaruhi Pilihan Antara Startup dan Korporat?
1. Pasar Persaingan Sempurna:
Di pasar ini, ada banyak perusahaan dan individu yang mencari pekerjaan dengan informasi yang sempurna dan produk yang sama. Permintaan tenaga kerja dan penawaran tenaga kerja berinteraksi untuk menentukan upah dan kesempatan kerja. Ini adalah pasar yang menawarkan banyak pekerjaan untuk Gen Z dari startup ataupun korporat. Namun, persaingan yang ketat membutuhkan freshgraduate yang memiliki keterampilan khusus untuk menonjol. Startup biasanya menawarkan kesempatan pendidikan yang lebih cepat, sementara korporat menawarkan stabilitas pekerjaan yang lebih besar.
2. Pasar Monopsoni:
Ketika satu atau sejumlah kecil perusahaan menguasai sebagian besar pasar tenaga kerja, mereka dapat menetapkan upah dan kondisi kerja. Hal ini dikenal sebagai monopoli. Mayoritas pasar tenaga kerja dapat menentukan gaji dan kondisi kerja. Ini dikenal sebagai monopoli. Dalam hal ini, freshgraduate harus bersaing secara ketat karena perusahaan korporat biasanya memiliki aturan seleksi tenaga kerja yang ketat. Karena lebih sedikit pesaing di pasar tenaga kerja, karyawan baru biasanya menerima upah yang lebih rendah. Alternatif bagi orang-orang yang ingin menghindari persaingan ketat atau yang ingin mendapatkan lebih banyak pengetahuan dengan cepat adalah perusahaan rintisan.
3. Pasar Oligopsoni:
Di sektor ini hanya ada beberapa perusahaan besar yang mendominasi industri tertentu, seperti sektor teknologi, perbankan, atau manufaktur. korporat sering kali memberikan keuntungan berupa gaji yang baik dan tinggi, serta upah yang tinggi, tetapi prosedur perekrutannya sangat kompetitif. Lulusan baru harus memiliki kemampuan tertentu dan pengalaman yang diperlukan. Startup dapat menjadi cara cepat untuk mendapatkan pengalaman sebelum beralih ke dunia korporat.
4. Pasar Tenaga Kerja Monopolistik:
Pasar monopolistik terjadi ketika karyawan memiliki pengetahuan atau kemampuan khusus yang sulit ditemukan di pasar kerja .Karyawan dengan spesifik bakat seperti cybersecurity, data science , atau AI, memiliki pengaruh negosiasi yang signifikan . Baik start-up ataupun korporat siap membayar gaji tinggi untuk menarik orang – orang terbaik . Generasi Z dapat memilih tempat kerja yang paling sesuai dengan gaya hidup dan tujuan profesional mereka .
Kesimpulan:
Pasar kerja yang terstruktur membantu Gen Z dalam memilih karier . Start-up dapat menjadi pilihan yang sangat baik jika mereka yang mengharapkan belajar dengan cepat dan beradaptasi. Jika mengutamakan stabilitas dan jenjang karier, korporat lebih menjanjikan. Bagi yang memiliki keahlian khusus, mereka bisa memilih antara startup atau korporat dengan negosiasi gaji yang lebih baik. Pilihan terbaik bergantung pada preferensi pribadi dan kondisi pasar tenaga kerja di industri masing-masing.
Ditulis oleh Rifqotul Hasanah (PE 2024 I)
Referensi:
● Mankiw, N. G. (2003). Makroekonomi. Jakarta: Erlangga.
● Mankiw, N. Gregory. (2006). Makroekonomi (Edisi Keenam). Jakarta: Erlangga.
● "Pengertian Pasar Monopsoni: Ciri-ciri, Kelebihan dan Contoh." Bhinneka. Diakses dari https://www.bhinneka.com/blog/pengertian-pasar-monopsoni-adalah/
● Mastura, dkk. (2024). "Struktur Pasar dan Penentuan serta Persaingan Harga." Jurnal Akuntansi Hukum dan Edukasi, Vol. 1 No. 2, November 2024.
● "Struktur Pasar: Pengertian, Jenis, Ciri-ciri, dan Contohnya." Kompas. Diakses dari https://money.kompas.com/read/2023/08/19/162742226/struktur-pasar-pengertian-jenis-ciri-ciri-dan-contohnya?page=all
● "StartUp vs Corporate, Mana yang Lebih Cocok Untuk Karir Anda." SERA Astra. Diakses dari https://www.sera.astra.co.id/id/news/2022/10/startup-vs-corporate-mana-yang-lebih-cocok-untuk-karir-anda
● "Apa Itu Startup? Jenis dan Plus Minus Kerja di Perusahaan Rintisan." JobStreet. Diakses dari https://id.jobstreet.com/id/career-advice/article/apa-itu-startup