Dampak PHK bagi Perekonomian dan Konsumsi Masyarakat

1. Pengangguran dan Penurunan Daya Beli Masyarakat
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) merupakan faktor utama yang menyebabkan peningkatan angka pengangguran dan berkontribusi terhadap penurunan daya beli masyarakat. Menurut Budiono (2024), pengangguran di kalangan individu terdidik meningkat karena ekspektasi terhadap pekerjaan yang lebih tinggi serta dampak otomatisasi dalam industri. Penurunan daya beli ini berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi, seperti yang terjadi di Kabupaten Bogor selama pandemi Covid-19, di mana pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi akibat tingginya angka pengangguran (Wijayanti, 2022).
Selain itu, dampak jangka panjang dari pengangguran juga mencakup penurunan penerimaan pajak negara, yang dapat memperburuk kondisi ekonomi nasional (Salamah & Furqon, 2020). Namun, kebijakan fiskal seperti insentif pajak dan subsidi upah terbukti dapat membantu menjaga daya beli masyarakat selama krisis ekonomi (Sulastri & Kholis, 2022).
2. Efek Domino terhadap Bisnis dan UMKM
UMKM merupakan sektor yang paling terdampak ketika daya beli masyarakat menurun akibat PHK. Menurut Sukmawardhana et al. (2023), banyak pelaku usaha mikro mengalami penurunan pendapatan drastis selama pandemi, yang berdampak pada meningkatnya jumlah pekerja informal. Dalam kondisi seperti ini, dukungan dari pemerintah menjadi sangat penting. Kinerja keuangan daerah yang baik dapat membantu menyediakan program pemberdayaan ekonomi untuk UMKM (Kumpangpune et al., 2019).
Selain itu, adopsi teknologi juga menjadi kunci bagi UMKM untuk bertahan. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan platform digital dapat membantu meningkatkan daya saing dan pendapatan UMKM meskipun dalam situasi krisis (Hartini et al., 2023). Oleh karena itu, strategi digitalisasi menjadi langkah penting bagi pelaku usaha dalam menghadapi tantangan akibat penurunan daya beli masyarakat.
3. Perubahan Tren Kerja dan Adaptasi Perusahaan
Dalam menghadapi tantangan ekonomi global, perusahaan dipaksa untuk beradaptasi dengan perubahan tren kerja dan strategi bisnis. Transformasi digital menjadi salah satu solusi utama dalam meningkatkan efisiensi dan mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manusia (Setyahuni et al., 2024). Namun, dampaknya terhadap tenaga kerja tidak bisa diabaikan, terutama dalam bentuk stres kerja akibat perubahan budaya organisasi (Winasis, 2020).
Selain itu, perusahaan yang mampu mengembangkan keterampilan tenaga kerja mereka akan memiliki keunggulan dalam menghadapi tantangan bisnis yang semakin dinamis (Herlina et al., 2022). Dengan demikian, pelatihan sumber daya manusia dan inovasi dalam pemasaran digital menjadi strategi penting dalam mempertahankan bisnis di tengah perubahan pola konsumsi masyarakat (Dewi & Setiawan, 2023).
4. Peran Pemerintah dalam Mengatasi Dampak PHK
Pemerintah memiliki peran krusial dalam mengurangi dampak negatif PHK melalui berbagai kebijakan ekonomi dan sosial. Salah satu langkah yang telah diterapkan adalah penyediaan bantuan sosial bagi masyarakat terdampak, yang terbukti dapat membantu mengurangi beban ekonomi mereka (Nurhayati et al., 2021). Namun, tantangan dalam pendistribusian bantuan sering kali muncul akibat kurangnya data yang akurat mengenai penerima manfaat.
Selain bantuan sosial, pemberdayaan UMKM juga menjadi solusi yang efektif dalam mengurangi angka pengangguran. Program pelatihan dan pengembangan keterampilan yang difasilitasi pemerintah dapat membantu pelaku usaha kecil menengah untuk beradaptasi dengan perubahan pasar (Febriyantoro et al., 2019). Penelitian juga menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah dalam mendukung UMKM memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal (Kusuma et al., 2022). Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
PHK memiliki dampak yang luas terhadap perekonomian dan konsumsi masyarakat, mulai dari peningkatan angka pengangguran hingga penurunan daya beli yang berimbas pada bisnis dan UMKM. Namun, dengan kebijakan yang tepat, seperti insentif pajak, transformasi digital, serta program pemberdayaan ekonomi, dampak negatif dari PHK dapat diminimalisir. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Ditulis oleh Tim Web
Referensi :
Budiono, D. (2024). Determinan pengangguran terdidik di provinsi lampung (analisis data sakernas agustus 2022). Journal of Economic and Business Retail, 4(2), 14. https://doi.org/10.69769/jebr.v4i2.201
Wijayanti, W. (2022). Kajian daya beli masyarakat kabupaten bogor tahun 2021. Bina: Jurnal Pembangunan Daerah, 1(1), 44-54. https://doi.org/10.62389/bina.v1i1.13
Salamah, B. and Furqon, I. K. (2020). Pengaruh pandemi covid terahadap penerimaan pajak di negara indonesia pada tahun 2020. Jurnal Akuntansi, Perpajakan Dan Auditing, 1(2), 277-289. https://doi.org/10.21009/japa.0102.10
Sulastri, S. and Kholis, N. (2022). Pengaruh insentif pajak dan subsidi upah pandemi covid-19 terhadap daya beli masyarakat. Jurnal Penelitian IPTEKS, 7(1), 53-64. https://doi.org/10.32528/ipteks.v7i1.6863
Kumpangpune, N., Saerang, D. P., & Engka, D. S. (2019). Pengaruh kinerja keuangan daerah terhadap pertumbuhan ekonomi serta dampaknya terhadap kemiskinan di kota bitung. Jurnal Pembangunan Ekonomi Dan Keuangan Daerah, 20(2), 1. https://doi.org/10.35794/jpekd.24818.20.2.2019
Hartini, S., Retnaningtyas, N. I., Utami, N. A. T., & Hikam, A. R. (2023). Sinergi program penguatan ekonomi masyarakat melalui pembuatan tepung moccaf di desa suro kalibagor kabupaten banyumas. Solidaritas: Jurnal Pengabdian, 2(2), 179-187. https://doi.org/10.24090/sjp.v2i2.7126
Winasis, S. (2020). Transformasi digital di industri perbankan indonesia : impak pada stress kerja karyawan. IQTISHADIA Jurnal Ekonomi &Amp; Perbankan Syariah, 7(1), 55-64. https://doi.org/10.19105/iqtishadia.v7i1.3162
Setyahuni, S. W., Zakaria, F., Wibowo, M. E. S., Kusuma, P. J., & Damar, H. (2024). Peningkatan entrepreneurship skills anak-anak panti asuhan kyai ageng semarang melalui pelatihan basic technopreneurship. Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(1), 177-186. https://doi.org/10.31294/jabdimas.v7i1.17314
Herlina, E., Tukiran, M., Yusnita, N., Hermansyah, H., & Andrianto, M. T. (2022). Peran pengembangan sumber daya manusia sebagai agen perubahan. Jurnal Sosial Teknologi, 2(6), 487-497. https://doi.org/10.59188/jurnalsostech.v2i6.346
Dewi, L. S. and Setiawan, W. B. (2023). Pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia di era digital marketing menuju 5.0 dengan memanfaatkan platform media sosial pada umkm di desa sukasukur kecamatan cisayong. Jurnal Umum Pengabdian Masyarakat, 2(4), 36-44. https://doi.org/10.58290/jupemas.v2i4.190
Nurhayati, N., Rakasiwi, D. A., NUR, F. T., & ANJASWATI, S. (2021). Analisis yuridis konsep negara kesejahteraan: penyimpangan dana bansos di tengah pandemi covid-19. Res Judicata, 4(2), 150. https://doi.org/10.29406/rj.v4i2.3111
Febriyantoro, M. T., Harris, I., Sundiman, D., Pradana, M. R., & Lestari, E. (2019). Pelatihan kewirausahaan dan peningkatan kualitas manajemen dan tata kelola keuangan bagi pelaku umkm di lingkungan pkk tiban global batam. Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 271-279. https://doi.org/10.31294/jabdimas.v2i2.5981
Kusuma, N., Wijaya, M., Syahidaniyah, M., Jumali, J., Qurrotu’ain, N., & Sari, P. (2023). Geliat ekonomi kreatif pasca covid-19: peran pemerintah dalam mengembangkan ikm mall di kota cirebon. Sahid Mengabdi Jurnal Pengabdian Masyarakat Institut Agama Islam Sahid Bogor, 2(02), 59-63. https://doi.org/10.56406/jsm.v2i02.309
https://www.freepik.com/free-photo/medium-shot-man-needs-job_11386144.htm#fromView=search&page=1&position=2&uuid=75f7a168-7073-4bc9-b76c-8779e3294906&query=quit+job