Media Pembelajaran Berbasis Website Tidak Ada Matinya

Sebagai mahasiswa ilmu pendidikan tentunya tidak asing lagi dengan berbagai jenis media pembelajaran. Media pembelajaran ini sangat penting dalam mempermudah penyampaian pesan-pesan dalam komunikasi sebagai bagian dari pembelajaran. Komunikasi yang dinamis dan minim distorsi akan sangat menentukan efektifitas pembelajaran. Era keterbukaan yang didukung teknologi inilah yang membuat peluang terkikisnya distorsi.
Teknologi digital yang semakin berkembang pesat ini juga turut memberikan sumbangan signifikan dalam tumbuhnya berbagai variasi bentuk media pembelajaran. Saat ini peserta didik semakin dimanjakan dengan berbagai media untuk mendukung pembelajarannya. Jika di jaman dulu peserta didik begitu tergantung pada buku cetak dan guru mereka sebagai sumber belajar utama, maka saat ini mereka bisa dengan mudah mengakuisisi ilmu pengetahuan dari manapun, terutama dari media digital.
Arah informasi yang datang dari mana saja membuat pengetahuan peserta didik semakin luas dan dalam. Mereka bisa dengan mudah membandingkan informasi dan pengetahuan dari berbagai sumber dengan mudah dan cepat. Guru tidak lagi mendominasi pemikiran mereka. Akses ke buku teks juga semakin banyal, mudah, dan kaya.
Namun, dibalik semua itu ternyata ada “sesuatu” yang berperan sangat besar, karena sebenarnya inilah tulang punggung teknologi informasi digital. Sesuatu itu adalah “website”. Ya, tentu kita sudah lama mengenal dan akrab dengan website. Tulisan ini pun Anda baca karena adanya website.
Jauh sebelum Android dilahirkan teknologi website sudah menjadi “penghubung” dunia. Bahkan saat Android sudah semakin canggih, website tetap saja penting, bahkan bisa berjalan berdampingan.
Media pembelajaran berbasis website mempunyai banyak sekali keunggulan. Diantaranya adalah kemampuannya berjalan di banyak sistem operasi (OS). Media pembelajaran berbasis website tentu bisa dijalankan di Android, iOS, Blackberry, Windows, Linux, Mac dan masih banyak lagi. Bayangkan bila kita mengembangkan media pembelajaran yang berbasis Android, maka tentu akan ribet bila ingin menjalankannya di Windows, dan juga pasti terbayangkan repotnya bila menggunakan Mac ataupun yang lainnya.
Media pembelajaran berbasis website membuat materi pembelajaran bisa diakses kapan saja di mana saja, dan yang terpenting mengunakan gawai apa saja. Ukuran layar gawai yang bermacam-macam membuat desain media harus fleksibel. Teknologi responsif website telah menjawab tantangan itu.
Sekarang kan semakin booming media pembelajaran berbasis video, mengapa masih butuh website?. Mungkin pertanyaan itu sering muncul di benak kita. Ingat bahwa sifat video tentu lebih pada penyampaian pesan satu arah alias tidak mungkin dibuat sebagai media interaktif. Video lebih pada media pebelajaran naratif, sedangkan website jauh lebih kompleks sehingga sangat mungkin dibuat interaktif, bahkan adaptif.
Perlu diingat juga bahwa peserta didik banyak mengakses video juga dari platform yang sebenarnya berbasis website, ambil contoh YouTube. Sebenarnya YoutTube juga berbasis website hanya saja jika kita banyak mengaksesnya menggunakan Android atau iOS yang sebenarnya dibuat untuk mempermudah mengaksesnya saja.
Kembali lagi ke website, teknologi ini semakin berkembang setelah hypertext markup language (HTML) versi 5 diluncurkan beberapa tahun silam. HTML 5 ini semakin komplit karena didukung oleh perkembangan teknologi lain seperti cascading style sheets (CSS) versi 3, PHP dan Javascript.
Kombinasi dari berbagai tekonologi ini menghadirkan banyak sekali fitur untuk mewujudkan imajinasi para penggunanya. Website jadi semakin indah, lengkap dan fleksibel. Kita bisa melakukan banyak sekali eksplorasi terutama terkait dengan media pembelajaran yang menarik dan powerfull.
Sebagai guru atau calon guru kita tidak perlu pusing-pusing untuk memahami bagaimana cara membangun website dengan berbagai hal-hal teknis. Banyak sekali platform yang bisa kita gunakan untuk membangun media pembelajaran berbasis website. Apalagi bila kita tidak punya dasar pengetahuan pemrograman yang cukup. Yang penting kita pikirkan adalah bagaimana membuat konten pembelajaran yang bagus serta bagaimana cara menyampaikannya. Termasuk urusan feedback dan cara kita membangun jalur komunikasi dengan peserta didik.
Pada masa pandemi ini media berbasis website menjadi Andalan para guru. Dengan website kita bisa mengatur konten apa saja yang akan kita berikan, menanamkan alat asesmen, membuat forum dan sebagainya. Untuk urusan desain kita bisa memanfaatkan bantuan jasa website murah. Dengan demikian kita bisa lebih fokus pada koten, namun website kita tetap terlihat profesional, sehingga siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih berkelas.
Jangan khawatir teknologi ini akan usang, sebab website adalah salah satu teknologi digital yang paling tua namun semakin berkembang. Alih-alih pamornya meredup, malah semakin hari semakin canggih dan banyak dijadikan acuan oleh berbagai OS dalam pengembangannya. So, media pembelajaran website ini bisa dikatakan tidak ada matinya.
Sebagai guru atau calon guru di era digital kita harus semakin aktif dan kreatif. Marilah kita sebarkan konten-konten positif dan mendidik. Berikan berbagai pengalaman positif bagi anak-anak di Indonesia.
Untuk kalian para mahasiswa yang masih punya banyak waktu di sela-sela pembelajaran daring dan punya bakat di bidang desain ada tawaran menarik dari salah satu situs freelancer. Kalian bisa ikut berbagai kontes terkait dengan desain dan website yang bisa mendatangkan prestasi dan pundi-pundi tentunya. Silakan cek saja di bagian kontes semoga kalian beruntung. Selamat berkreasi….