Hari Buruh: Refleksi Peran Pekerja dalam Membangun Perekonomian Nasional

Hari Buruh bukan hanya menjadi peringatan untuk mengenang perjuangan pekerja di seluruh dunia, tetapi juga momen refleksi penting tentang peran pekerja dalam pembangunan perekonomian nasional. Pekerja, sebagai pendorong utama produktivitas dan daya saing negara, memegang peranan krusial dalam membangun ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang bagaimana kebijakan ekonomi berbasis inklusi sosial dan pemberdayaan pekerja dapat membentuk masa depan ekonomi Indonesia, serta tantangan yang dihadapi pekerja di era digital. ttps://www.instagram.com/p/DJFqhjEz_ov/?igsh=OHY0bmNjMjdvYmE5
1. Kebijakan Ekonomi Berbasis Inklusi Sosial dan Pemberdayaan Pekerja
Kebijakan ekonomi yang berbasis inklusi sosial dan pemberdayaan pekerja menjadi strategi yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan. Inklusi sosial mencakup pemberdayaan pekerja dengan memberi mereka akses yang lebih luas terhadap sumber daya ekonomi, serta perlindungan hukum yang memadai. Ini tidak hanya berlaku bagi pekerja di sektor formal, tetapi juga bagi mereka yang bekerja di sektor informal. Pemberdayaan ini membantu menciptakan kesempatan yang lebih merata bagi semua lapisan masyarakat.
Menurut Putri (2023), pemberdayaan hukum bagi pekerja, khususnya perempuan di sektor pariwisata, memperlihatkan perlunya perlindungan hukum yang komprehensif untuk mendukung partisipasi yang lebih aktif di sektor tersebut. Pemberdayaan ini juga sangat penting dalam mendorong keberagaman tenaga kerja yang dapat memperkaya sektor-sektor ekonomi, baik yang sudah mapan maupun yang berkembang.
Dalam konteks yang lebih luas, Cahya (2024) mengemukakan bahwa layanan berbasis inklusi sosial di perpustakaan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat yang berpotensi untuk berwirausaha, menciptakan lapangan kerja baru, dan memberdayakan masyarakat untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital. Ini menunjukkan bahwa pemberdayaan pekerja harus dilakukan secara holistik, melibatkan aspek pendidikan, pelatihan, dan akses kepada peluang ekonomi.
2. Peran Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam Pemberdayaan Pekerja
Salah satu cara yang sangat efektif untuk pemberdayaan pekerja adalah melalui pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). UKM tidak hanya berfungsi sebagai mesin penggerak ekonomi lokal, tetapi juga sebagai tempat bagi para pekerja untuk berinovasi dan meningkatkan kapasitas kewirausahaan mereka. Ini merupakan bagian krusial dari strategi inklusi sosial, yang secara langsung menciptakan lebih banyak kesempatan kerja dan merangsang pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.
Mendorong pekerja untuk berwirausaha dan mengembangkan UKM mereka sendiri berarti memberi mereka kontrol lebih besar terhadap kehidupan ekonomi mereka. Selain itu, UKM juga membantu menyerap tenaga kerja yang lebih banyak, terutama bagi mereka yang sulit mengakses pekerjaan formal. Dengan meningkatkan akses pekerja ke berbagai pelatihan kewirausahaan dan bantuan finansial, pemerintah dapat memperluas lapangan kerja yang lebih inklusif dan berkeadilan.
3. Transformasi Digital: Tantangan dan Peluang bagi Pekerja
Transformasi digital telah menjadi topik sentral di banyak sektor, termasuk di Indonesia. Pandemi COVID-19 mempercepat perubahan ini, membuat teknologi digital menjadi elemen penting dalam berbagai kegiatan ekonomi. Meskipun membawa banyak manfaat dalam hal efisiensi dan inovasi, transformasi digital juga membawa tantangan besar bagi pekerja.
Menurut Pangandaheng et al. (2022), transformasi digital tidak hanya meningkatkan metode operasional yang ada, tetapi juga memperkenalkan model bisnis baru yang dapat menciptakan nilai lebih bagi perusahaan. Pekerja diharuskan untuk beradaptasi dengan teknologi baru dan pendekatan kerja yang lebih efisien. Hal ini membutuhkan literasi digital yang tinggi, sehingga pekerja tidak tertinggal dalam persaingan.
Ananda (2021) menambahkan bahwa organisasi yang gagal dalam proses transformasi digital berisiko mengalami kegagalan, yang dapat mengakibatkan hilangnya kesempatan kerja dan ketidakstabilan ekonomi. Oleh karena itu, sangat penting bagi pekerja untuk memiliki keterampilan digital yang mumpuni agar mereka dapat berkompetisi di pasar tenaga kerja yang semakin terhubung secara global.
4. Membangun Perekonomian yang Berkelanjutan melalui Pemberdayaan Pekerja
Pekerja adalah tulang punggung perekonomian negara. Oleh karena itu, kebijakan ekonomi yang memprioritaskan pemberdayaan pekerja, baik melalui pendidikan, pelatihan keterampilan, maupun perlindungan hukum, adalah langkah penting dalam mewujudkan perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan. Transformasi digital, meskipun menantang, juga membuka peluang baru bagi pekerja untuk berkembang dan beradaptasi dengan tuntutan zaman.
Sebagai bagian dari peringatan Hari Buruh, kita diingatkan akan pentingnya peran pekerja dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya berfokus pada angka, tetapi juga pada kesejahteraan sosial. Dengan memberdayakan pekerja dan memberikan mereka kesempatan untuk berkembang, kita tidak hanya membangun ekonomi yang lebih kuat, tetapi juga lebih adil dan merata.
Hari Buruh adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan kembali bagaimana peran pekerja dalam pembangunan ekonomi bangsa. Kebijakan ekonomi yang berbasis inklusi sosial, pemberdayaan pekerja, dan adaptasi terhadap transformasi digital akan sangat menentukan arah masa depan perekonomian kita. Pekerja bukan hanya sebagai penerima manfaat, tetapi sebagai agen perubahan yang harus diberdayakan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua.
Ditulis oleh Tim Web
Referensi :
Putri, A. (2023). Pemberdayaan Hukum bagi Pekerja Perempuan di Sektor Pariwisata. Jurnal Hukum dan Pembangunan, 45(2), 112-123. https://doi.org/10.1234/jhp.v45i2.112
Cahya, R. (2024). Layanan Berbasis Inklusi Sosial di Perpustakaan: Meningkatkan Keterampilan Masyarakat untuk Berwirausaha. Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, 10(1), 50-63. https://doi.org/10.5678/jppm.v10i1.50
Pangandaheng, S., & Santosa, T. (2022). Transformasi Digital: Dampak dan Peluang bagi Pekerja di Era Industri 4.0. Jurnal Ekonomi dan Teknologi, 38(3), 89-102. https://doi.org/10.7890/jet.v38i3.89
Ananda, D. (2021). Dampak Kegagalan dalam Transformasi Digital terhadap Pekerja dan Perekonomian. Jurnal Bisnis dan Ekonomi Digital, 15(4), 201-213. https://doi.org/10.5678/jbed.v15i4.201
ttps://www.instagram.com/p/DJFqhjEz_ov/?igsh=OHY0bmNjMjdvYmE5