APAKAH PERKEMBANGAN EKONOMI DIGITAL DAPAT MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH?

Kembali lagi dengan Mingaul yang akan membahas seputar perekonomian yang ada di Indonesia, kali ini kita akan membahas mengenai perkembangan ekonomi digital, sahabat rekan ekodigi (Ekonomi Digital) semua pasti tidak asing dengan perkataan “Perekonomian Indonesia”. Perekonomian Indonesia mampu berkembang melalui optimalisasi ekonomi digital. Pemanfaatan ekonomi digital secara global telah membuka pintu peluang di berbagai sektor,memberikan kemudahan dalam semua bidang yang terkait dengan perekonomian. Untuk selengkapnya yuk kita bahas bersama-sama!
PENGERTIAN EKONOMI DIGITAL
Ekonomi digital merupakan aspek ekonomi yang ber fokus pada pemanfaatan dan pemberdayaan teknologi informasi serta komunikasi digital.Dengan demikian, ekonomi digital perlu dioptimalkan untuk menggerakkan perekonomian, terutama di tingkat daerah. Perkembangan ekonomi daerah terlihat mengalami kesulitan dalam pertumbuhannya, terutama karena masih menggunaka nsistem ekonomi tradisional. Perekonomian di Indonesia sudah mulai membaiksemenjak pasca Covid 19, mulai terlihat dari perkembangan setiap sektor mulai dari Pariwisata, UMKM, dan sektor sektor lainnya yang mempengaruhi perekonomian.
Banyak potensi di Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang perekonomian mulai dari sumber daya alam di Indonesia yang melimpah.Indonesia bisa mempertahankan sumber daya yang dimiliki danmengembangkannya menjadi sesuatu yang dapat berdampak terhadap perekonomian dengan memanfaatkan perkembangan digitalisasi dengan baik agar dapat bertahan dalam persaingan ekonomi global di era industri 4.0. dari pembahasan mengenai diatas tentunya terdapat manfaat dari adanya ekonomi digital yang dimana manfaat ekonomi digital tidak hanya terbatas pada penghematan dan efisiensi waktu, tetapi juga memiliki pengaruh yang lebih luas terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.Beberapa manfaat tambahan dari ekonomi digital termasuk:
MANFAAT EKONOMI DIGITAL
- Perluasan Akses Global: Ekonomi digital memungkinkan perusahaan untuk memasuki pasar global tanpa memerlukan keberadaan fisik di berbagai lokasi. Ini membuka peluang luas untuk pertumbuhan perusahaan kecil dan menengah, sambil mengurangi kendala perdagangan internasional.
- Inovasi dalam Produk dan Layanan: Melalui adopsi teknologi digital, perusahaan dapat menghasilkan produk dan layanan baru yang lebih responsif terhadap kebutuhan konsumen dan perubahan tren pasar. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk tetap relevan di tengah lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat dan meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan.
- Peningkatan Pengalaman Konsumen: Dengan akses yang lebih mudah dan cepat melalui platform digital, konsumen dapat menikmati pengalaman yang lebih pribadi dan disesuaikan dengan preferensi mereka. Peningkatan interaksi langsung antara perusahaan dan konsumen juga memberikan peluang bagi perusahaan untuk mendapatkan umpan balik berharga guna meningkatkan kualitas produk dan layanan.
Selain manfaat yang didapatkan dengan adanya ekonomi digital, terdapat tantangan yang harus dihadapi dalam perekonomian digital,diantaranya:
TANTANGAN EKONOMI DIGITAL
- Ketergantungan pada Teknologi: Ketergantungan yang semakin besar pada teknologi digital juga membawa risiko, termasuk risiko gangguan sistem, kegagalan teknologi, dan ancaman keamanan siber yang dapat memiliki dampak negatif signifikan pada operasi perusahaan dan pelayanan kepada konsumen.
- Evolusi Model Bisnis: Transisi menuju model bisnis digital menuntut perubahan menyeluruh dari perusahaan, termasuk adaptasi terhadap model bisnis yang lebih fleksibel, responsif, dan berfokus pada pelanggan, yang dapat menjadi tantangan bagi perusahaan yang telah mapan.
- Transformasi Pola Konsumen: Perubahan dalam perilaku konsumen dan preferensi pasar dapat menjadi tantangan bagi perusahaan dalam memahami kebutuhan dan keinginan konsumen serta menyesuaikan strategi pemasaran dan penjualan mereka di era digital.
- Membangun Kepercayaan Konsumen: Membangun kepercayaan konsumen dalam transaksi online dan layanan digital merupakan tantangan utama dalam ekonomi digital. Perusahaan harus melakukan investasi dalam sistem keamanan dan layanan pelanggan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen serta mengurangi risiko transaksi online.
- Persaingan Global yang Ketat: Dalam ekonomi digital, persaingan tidak lagi terbatas pada skala lokal atau regional, tetapi telah meluas menjadi pasar global. Perusahaan harus mampu bersaing dengan pemain global yang lebih besar dan lebih kuat, menuntut terus-menerus peningkatan inovasi dan diferensiasi produk
PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH
Peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kawasan Strategis memerlukan penentuan suatu lokasi, baik kabupaten atau kota, sebagai Pusat Pertumbuhan (Growth Pole). Pusat pertumbuhan ini merupakan tempat yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan kemudahan, menjadikannya sebagai pusat daya tarik yang mendorong berbagai jenis usaha untuk memilih tempat tersebut.Selain itu, pusat pertumbuhan juga menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk berkunjung dan memanfaatkan ber ragam fasilitas yang tersedia di kawasan tersebut.
Ada empat ciri yang harus dimiliki oleh pusat pertumbuhan,yaitu adanya hubungan internal antar berbagai kegiatan ekonomi, efek pengganda(multiplier effect), konsentrasi geografis, dan kemampuan untuk mendorong pertumbuhan di daerah sekitarnya. Dengan menetapkan suatu kabupaten atau kota sebagai Kawasan Strategis Poto Tano Alas Utan, diharapkan dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi serta mencapai pemerataan tingkat kesejahteraan di kota atau kabupaten yang tergabung di dalamnya. PDRB ADHK (riil) dan PDRBADHB adalah dua jenis data yang digunakan untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu daerah dalam periode tertentu. PDRB ADHB digunakan untuk melihat struktur perekonomian daerah, sedangkan PDRB ADHK digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi.
Berikut 5 provinsi yang mengalami pertumbuhan ekonomi daerah di era ekonomi digital menurut Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
- Provinsi Aceh
Provinsi Aceh memiliki nilai PDRB ADHK pada tahun 2021 sebesar 2.81% yang masuk dalam kategori masih jauh dari target dalam RKP, sedangkan di tahun 2022 dan 2023 mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 4.21% dan 4.23% yang Dimana sudah memenuhi target dalam RKP.
- Provinsi Sumatera Utara
Provinsi Sumatera Utara memiliki nilai PDRB ADHK pada tahun 2021 sebesar 2.61% yang masuk dalam kategori masih jauh dari target dalam RKP,sedangkan di tahun 2022 dan 2023 mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 4.73% dan 5.01% yang Dimana mendekati target dalam RKP.
- Provinsi Sumatera Barat
Provinsi Sumatera Utara memiliki nilai PDRB ADHK pada tahun 2021 sebesar 3.29% yang masuk dalam kategori masih jauh dari target dalam RKP,sedangkan di tahun 2022 dan 2023 mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 4.36% dan 4.62% yang Dimana masih jauh dari target dalam RKP.
- Provinsi Riau
Provinsi Riau memiliki nilai PDRB ADHK pada tahun 2021 sebesar 3.36% yang masuk kategori yang sudah memenuhi target dalam RKP, sedangkan tahun 2022 dan 2023 juga mengalami pemenuhan target dalam RKP sebesar 4.55% dan 4.21%
- Provinsi Jambi
Provinsi Jambi memiliki nilai PDRB ADHK pada tahun 2021 sebesar 3.70% yang masuk kategori yang sudah memenuhi target dalam RKP, sedangkan tahun 2022 dan 2023 juga mengalami pemenuhan target dalam RKP sebesar 5.12% dan 4.66%
Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi di beberapa provinsi mengalami peningkatan yang signifikan dan juga ada beberapa provinsi yang mengalami penurunan dalam ekonomi digital, sehingga dengan hal tersebut, pemerintah dengan sigap membuat aturan perundang-undangan yang mengatur jalannya perekonomian digital nasional. Begitu juga dengan Lembaga terkait. Hal ini semata-mata untuk melindungi hak-hak konsumen dan pelaku ekonomi digital agar bisa berjalan dengan baik di masa mendatang. Dengan adopsi yang semakin luas dari konsep ekonomi digital, terbuka peluang yang tak terbatas bagi pertumbuhan dan inovasi di berbagai sektor industri.
Ditulis oleh Sandi Dimas Utomo (PE 2022 A)
Referensi
https://simreg.bappenas.go.id/home/pemantauan/lpe
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/santimas/article/view/3537/2377