Memahami Elastisitas Permintaan dan Faktor yang Mempengaruhinya dalam Teori Ekonomi Mikro

Dalam ranah ekonomi, pertanyaan yang sering kali menjadi pusat perhatian adalah seberapa besar respons yang akan ditunjukkan oleh konsumen terhadap perubahan harga suatu produk. Kompleksitas pasar yang terus berkembang dan dinamika perilaku konsumen yang beragam menuntut para analis pasar untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang bagaimana harga memengaruhi permintaan. Kompleksitas pasar yang terus berkembang dan dinamika perilaku konsumen yang beragam menuntut para analis pasar untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang bagaimana harga memengaruhi permintaan. Ini dapat diatasi dengan mempelajari Elastisitas Permintaan.
Elastisitas permintaan ialah persentase perubahan jumlah permintaan suatu barang yang terjadi ketika harga suatu produk atau jasa tertentu berubah sebesar 1 persen. Ketika permintaan terhadap suatu produk atau jasa bersifat elastis, permintaan merespons perubahan harga dengan sangat cepat. Dengan kata lain, ketika harga suatu produk naik, maka jumlah produk yang dibeli menurun secara signifikan. Begitupun sebaliknya jika harga suatu produk turun maka permintaaan akan meningkat. Sedangkan jika suatu produk atau jasa memiliki elastisitas permintaan rendah, maka permintaan tidak akan merespon dengan baik terhadap perubahan harga. Artinya meskipun harga suatu produk naik, jumlah produk yang dibeli tidak akan berkurang banyak. Demikian pula penurunan harga suatu produk tidak akan meningkatkan permintaan secara signifikan.
Elastisitas permintaan dapat dikategorikan menjadi lima jenis yaitu:
1. Elastis
Artinya permintaan akan merespons perubahan harga dengan kuat. Dengan kata lain, jika harga naik, jumlah yang diminta akan turun secara signifikan, dan sebaliknya, jika harga turun, jumlah yang diminta akan meningkat secara signifikan. Ini menunjukkan bahwa konsumen merespons perubahan harga dengan signifikan, Permintaan elastis umumnya berlaku untuk barang-barang mewah.
2. Inelastis
Permintaan inelastis ialah permintaan yang tidak mudah terpengaruh oleh perubahan harga. Permintaan ini biasanya berlaku pada pangan dan kebutuhan pokok.
3. Elastis uniter
Elastisitas uniter menunjukan pada kondisi dimana persentase perubahan dalam jumlah yang diminta akan sama dengan persentase perubahan dalam harga, atau bisa diartikan permintaan berubah sama dengan harga.
4. Elastis sempurna
Suatu permintaan dikatakan elastis sempurna jika koefisien elastisitas permintaan bagi barang tersebut mendekati tak berhingga. Situasi ini terjadi jika pada harga tetap jumlah yang diminta tidak terbatas. Dengan kata lain, dengan harga tetap berapapun banyaknya barang yang ada akan terjual habis.
5. Inelastis sempurna
Permintaan inelastis sempurna ialah jenis permintaan yang tidak responsif terhadap perubahan harga. Hal ini berarti bahwa jumlah barang atau jasa yang ditawarkan tidak berubah atau berubah kurang signifikan ketika harga berubah. Berapapun harga suatu barang sama sekali tidak berpengaruh terhadap jumlah permintaan barang tersebut.
Dari penjelasan di atas, ada beberapa faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan yaitu:
• Besarnya atau Kecilnya Tingkat Intensitas Kebutuhan atas Benda Tersebut. Jika permintaan terhadap suatu produk sangat besar, maka dampak kenaikan harga terhadap permintaan sangat kecil. Jumlah permintaannya tetap sama atau berkurang sangat sedikit.
• Adanya Barang Pengganti yang Dapat Menggantikan Barang Tersebut. Kopi, misalnya. Kopi menggantikan The, Jika harga kopi naik, masyarakat akan berhenti membeli kopi dan menggantinya dengan yang lebih murah. Dalam hal ini, data permintaan sangatlah penting. Jika suatu barang tidak mempunyai subtitusi, koefisien elastisitasnya rendah, artinya perubahan harga mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kuantitas yang diminta.
• Tinggi Rendahnya Penghasilan Konsumen. Konsumen berpendapatan tinggi tidak akan banyak mengurangi permintaannya terhadap suatu barang meskipun harga barang tersebut naik. Di sisi lain konsumen berpendapatan rendah akan mengurangi permintaan mereka secara signifikan. Dengan demikian, konsumen berpendapatan tinggi mempunyai elastisitas permintaan yang rendah, sedangkan konsumen berpendapatan rendah mempunyai elastisitas permintaan yang tinggi.
Kesimpulan
Dengan pemahaman yang mendalam tentang elastisitas permintaan dan faktor-faktor yang memengaruhinya, para pelaku ekonomi dapat mengambil langkah-langkah yang lebih cerdas dalam merencanakan strategi harga, mengelola persediaan, dan membuat keputusan bisnis yang efektif, sehingga mendorong pertumbuhan dan kesuksesan dalam lingkungan pasar yang dinamis dan kompetitif. Dalam praktiknya, pemahaman ini memungkinkan pelaku ekonomi merancang strategi penetapan harga yang lebih tepat sesuai dengan karakteristik produk dan segmen pasar, mengoptimalkan pengelolaan persediaan untuk menghindari risiko kehabisan stok dan kehabisan stok, serta memprediksi pengambilan keputusan bisnis yang lebih efektif berdasarkan tanggapan konsumen. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang elastisitas permintaan tidak hanya menjadi alat analisis, tetapi juga merupakan elemen kunci keberhasilan jangka panjang dalam dunia bisnis.