Model Pembelajaran Menggunakan Metode Pendekatan Blended Learning
Blended learning adalah pendekatan pembelajaran yang menggabungkan elemen-elemen pembelajaran daring (online) dengan pembelajaran tatap muka (offline) dalam satu rangkaian pembelajaran yang terintegrasi. Dalam model ini, siswa dapat mengakses sebagian materi pembelajaran secara mandiri melalui platform digital, seperti video pembelajaran atau modul online, sementara sisanya disampaikan melalui interaksi langsung antara guru dan siswa di kelas. Pendekatan ini memungkinkan kombinasi fleksibilitas pembelajaran online dengan keuntungan dari interaksi sosial dan bimbingan langsung dalam pembelajaran tatap muka.
Blended learning menjadi salah satu solusi yang banyak digunakan selama masa pandemi Covid-19 di seluruh dunia. Pada awalnya memang pembelajaran dilakukan hanya secara daring, tetapi setelah pandemi mereda pembelajaran secara bertahap dilakukan blended learning.
Metode Pendekatan Blended Learning menurut beberapa para ahli:
1. Thorne
Sebuah sistem campuran yang memadukan antara dua komponen maupun metode sekaligus. Perpaduan metode tersebut yaitu e-learning serta multimedia. Sementara untuk pembelajaran yang diterapkan berupa kelas virtual, streaming video, teks animasi online, dan lain-lain.
2. Graham
Graham menjelaskan tentang blended learning dalam pengertian yang lebih sederhana. Dia menjelaskan bahwa ini merupakan sebuah pembelajaran yang memadukan antara pembelajaran online dengan offline atau tradisional.
3. Mosa
Blended learning adalah perpaduan antara dua unsur utama. Kedua unsur tersebut yaitu belajar di kelas dan online, atau pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan internet dan berbasis website selain itu, terdapat beberapa teknologi media yang diterapkan. Misalnya email, streaming video, kelas virtual, dan sebagainya.
4. Dwiyogo
Sementara itu, Dwiyogo menjelaskan jika model pembelajaran blended learning merupakan pembelajaran yang sifatnya gabungan atau campuran. Metode ini hadir dengan mencampurkan antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran yang berbasis teknologi. Para siswa juga bisa mengakses dan mengikuti pembelajaran tersebut baik secara online atau offline. Kemudian model pembelajarannya mempunyai kesamaan dengan e-learning.
5. Allen dan Ure
Kemudian Bonk dan Graham juga memberikan penjelasan terkait pembelajaran campuran. Menurut mereka, blended learning berfokus pada perpaduan antara strategi pembelajaran, perpaduan antara metode pembelajaran, dan kombinasi pembelajaran online dengan tatap muka.
Manfaat Pendekatan Blended Learning
A. Fleksibilitas:
Siswa dapat mengakses materi pembelajaran kapan saja dan di mana saja sesuai dengan kebutuhan mereka, memungkinkan belajar mandiri yang disesuaikan dengan jadwal dan preferensi individu.
B. Interaktif:
Kombinasi antara pembelajaran daring dan tatap muka memungkinkan interaksi langsung antara siswa dan guru, serta antara sesama siswa, yang dapat meningkatkan pengalaman belajar.
C. Efisiensi:
Blended learning dapat mengoptimalkan penggunaan waktu dan sumber daya, karena materi pembelajaran dapat disampaikan secara efisien melalui platform digital, sementara waktu di kelas digunakan untuk diskusi, aplikasi konsep, dan bimbingan langsung.
D. Peningkatan Keterampilan Teknologi:
Siswa dan guru akan terbiasa dengan penggunaan teknologi dalam pembelajaran, meningkatkan literasi digital dan keterampilan teknologi yang penting dalam dunia modern.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, pendekatan blended learning menawarkan kombinasi antara pembelajaran daring dan tatap muka yang dapat memberikan manfaat signifikan bagi siswa dan guru. Fleksibilitas waktu dan akses, interaktivitas, pemantauan kemajuan yang lebih baik, efisiensi biaya, dan peningkatan keterampilan teknologi adalah beberapa dari banyak manfaat yang ditawarkan oleh model ini. Dengan ini, blended learning tidak hanya memungkinkan pembelajaran yang lebih adaptif dan efektif, tetapi juga membuka peluang untuk inovasi dalam dunia pendidikan yang terus berkembang.
