Penawaran Tenaga Kerja : Bagaimana Keputusan Individu Bertemu Dengan Realita Pasar Tenaga Kerja ?

Penawaran tenaga kerja adalah hasil dari keputusan individu yang mempertimbangkan beberapa aspek yang kemudian bertemu dengan realita dari pasar tenaga kerja. Ini mencakup dinamika permintaan tenaga kerja, kebijakan tenaga kerja serta perubahan dalam perekonomian. Jelas bahwa keputusan ini tidak hanya dari faktor ekonomi, tetapi juga faktor sosial dan pribadi.
Sesuai kerangka kerja yang dikemukakan oleh Mankiw, keputusan individu untuk masuk, bertahan, dan keluar dari pasar tenaga kerja dapat dilihat melalui sudut pandang permintaan atau penawaran tenaga kerja, tingkat upah dan insentif ekonomi. Dapat disimpulkan bahwa pasar tenaga kerja adalah tempat dimana individu dan perusahaan saling berinteraksi untuk menentukan tingkat upah dan pekerjaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan individu dalam menawarkan tenaga kerja:
1. Tingkat upah
Pada fakta yang ada semakin tinggi tingkat upah, semakin besar kemungkinan individu bekerja lebih daripada bersantai menikmati waktu luang.
2. Produktivitas
Individu dengan pendidikan dan keterampilan tenaga kerja yang tinggi akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
3. Faktor usia dan gender
Usia dan gender menjadi peran penting dalam keputusan bekerja atau tidak.
Keputusan individu bertemu dengan realita pasar tenaga kerja
Individu bebas dalam menawarkan tenaga kerja, namun realita di pasar tenaga kerja sering membatasi mereka dalam membuat pilihan. Hal ini disebabkan faktor perubahan teknologi, globalisasi, dan kebijakan pemerintah.
G.S Becker (1976) mengatakan bahwa kepuasan individu bisa diperoleh melalui konsumsi dan menikmati waktu luang (leisure). Sedangkan kendala yang dihadapi individu adalah tingkat pendapatan dan waktu. Oleh karena itu, penawaran tenaga kerja ditentukan oleh keputusan individu mengenai jumlah jam yang ditawarkan pada tingkatan upah tertentu.
Implikasi kebijakan publik
Untuk menciptakan pasar tenaga kerja yang sehat, pemerintah harus menerapkan kebijakan yang mampu meningkatkan penawaran tenaga kerja yang seimbang dengan permintaan. Mankiw menekankan pentingnya fleksibilitas dalam peraturan ketenagakerjaan serta kebijakan pajak yang tidak mendistorsi insentif kerja.
Kesimpulan
Keputusan individu dalam menawarkan tenaga kerja merupakan hasil dari interaksi faktor ekonomi, sosial dan pribadi dengan realita pasar tenaga kerja. Dengan memahami faktor-faktor yang memainkan peran penting dalam menentukan Keputusan tersebut, maka kebijakan ekonomi dapat dirancang untuk mengoptimalkan penawaran tenaga kerja dan menciptakan pasar tenaga kerja yang stabil dan seimbang.
Ditulis oleh Nabilla Nafiis Salsabilla (PE 2024 I)
Referensi :
Sholeh, Maimun. "Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah: Teori serta beberapa potretnya di Indonesia." Jurnal Ekonomi dan Pendidikan 4.1 (2007).
Mankiw, N. G. (2020). Principles of Economics (9th ed.). Cengage Learning.
Borjas, G. J. (2016). Labor Economics (7th ed.). McGraw-Hill Education. https://archive.org/details/laboreconomics0000borj_c4f8.
Afrison, H. N. "Analisis Ekonomi Ketenagakerjaan: Dampak Perubahan Pasar Tenaga Kerja Dalam Era Digitalisasi." Innovative: Journal Of Social Science Research 3.2 (2023): 14380-14385.
Andrisani, E., & Triani, M. (2019). "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Tenaga Kerja di Indonesia." Jurnal Ekonomi Pembangunan.
Andrisani, E., & Triani, M. (2019). "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Tenaga Kerja di Indonesia." Jurnal Ekonomi Pembangunan.
https://dokodemo-kerja.com/blog/ind/dunia-kerja/pengertian-pasar-tenaga-kerja/