Tinjauan Ekonomi Mikro : Dampak Monopoli terhadap PT Pertamina

Dunia ekonomi terutama dalam ekonomi mikro mengenal istilah pasar persaingan tidak sempurna. Pasar monopoli menjadi salah satu bentuk dari jenis pasar persaingan tidak sempurna. Dalam pasar jenis ini mempunyai struktur pasar dimana jumlah penjual lebih banyak daripada jumlah pembeli dan berhak menjual produk tertentu dan menjadi satu satunya yang boleh menjual produk dalam jumlah tertentu. Konidisi ini menimbulkan ketidak seimbangan dalam menentukan harga produk di pasar serta barang yang di jual saling berbeda satu sama lain antar perusahaan perusahaan. Tak hanya itu, penjual lain juga akan lebih sulit untuk berpartisipasi dalam pasar persaingan tidak sempurna. Pasalnya, industri di pasar jenis ini hanya mampu atau boleh dijalankan oleh pihak-pihak tertentu.
Pengertian Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah ketika hanya ada satu penjual atau produsen yang dapat menguasai pasar dan memenuhi kebutuhan setiap pembeli. Produsen maupun perusahaan yang menguasai pasar tersebut memiliki kekuatan yang cukup besar, reputasi yang baik di masyarakat, dan keadaan keuangan yang mungkin baik. Produsen baru dengan modal kecil akan lebih sulit untuk mengalahkan penjual lama di pasar monopoli. Karena produsen yang telah dikenal masyarakat luas ini biasanya tidak akan mempromosikan merek atau merek utamanya lagi, tetapi hanya akan mempromosikan produk terbaru mereka. Karena produsen atau penjual lama, hal ini kuat dan dapat menghalangi pertumbuhan penjual baru. Ciri utama monopoli alamiah adalah tingginya biaya tetap (fixed costs). Selain itu, perilaku pemerintah yang bermaksud memberikan proteksi kepada pelaku monopoli alami membuat pelaku usaha tersebut dapat menjual produknya dengan harga yang lebih tinggi karena tidak adanya kompetisi dari pelaku usaha lain (Disyon, Amalia and Elthania, 2023).
Dampak Monopoli Terhadap PT Pertamina
Pertamina memiliki peran penting dalam ketersediaan migas di Indonesia. Pasar monopoli memiliki dampak positif terhadap PT Pertamina, seperti :
1. Efisiensi dan pertumbuhan ekonomi: Dengan kekuatan monopoli, PT Pertamina dapat menikmati skala ekonomi yang lebih besar, yang mampu menurunkan biaya dari produksi. PT pertamina merupakan Price Maker yaitu berperan menentukan harga produk di pasar, dalam hal ini berapapun harga yang di buat oleh perusahaan konsumen akan tetap membeli produk dari PT pertamina karena produk tersebut hanya ada satu dalam suatu negara sehingga tidak ada pilihan lain untuk masyarakat tidak membeli apalagi produk ini sangat dibutuhkaan.
2. Efisiensi pengadaan barang publik: Perusahaan monopoli dapat memudahkan proses pengadaan barang publik, seperti bahan bakar. PT Pertamina termasuk aset berharga yang di lindungi Negara, sehingga masyarakat dalam membeli Produknya seperti bensin tidak akan kesusuahan dalam menemukannya karena ada di mana saja.
3. Terhindari dari produk tiruan dan persaingan yang tidak berguna: PT Pertamina dapat menjamin kualitas dan kepuasan konsumen, karena tidak ada produk substitusi yang dapat menggantikan produknya, kalaupun ada produk alternative yang ingin bersaing, dalam pengurusan jual belinya akan susah, karena PT pertamina sangat di lindungi oleh negara terdapat Undang undang agar PT Pertamina menjadi satu satunya produk di Indonesia, oleh karena itu akan susah apabila masyarakat ber inovasi untuk menjual produk yang sama dengan pertamina.
4. Menimbulkan skala ekonomi dengan menurunkan biaya produksi: PT Pertamina dapat memproduksi output yang lebih besar, yang meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi.
5. Mencegah kenaikan harga bahan baku: PT Pertamina dapat mempengaruhi harga jual bahan baku, seperti minyak mentah di pasar luar negeri.
6. Mempertahankan kekuatan monopoli: PT Pertamina dapat mempatutangani perusahaan lain dan mempunyai syarat untuk melakukannya.
Kebijakan sektor migas Pertamina
Pertamina adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor migas di Indonesia. Dari faktor faktor utama yang di jelaskan di atas berikut adalah beberapa kebijakan sektor migas di Pertamina beserta penjelasannya:
1. Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya: Pertamina memiliki kebijakan untuk mengelola sumber daya migas dengan efisien dan bertanggung jawab. Hal ini mencakup pengawasan yang ketat terhadap produksi dan pengelolaan sumber daya minyak dan gas, pengendalian biaya, serta peningkatan kualitas dan keamanan kerja.
2. Kebijakan Penyediaan BBM: Pertamina memiliki kebijakan untuk memastikan pasokan BBM di seluruh Indonesia. Hal ini mencakup peningkatan kapasitas produksi, perbaikan infrastruktur, dan peningkatan kualitas produk.
3. Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat: Pertamina memiliki kebijakan untuk memberdayakan masyarakat sekitar lokasi operasional perusahaan. Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa cadangan migas harus dikuasai negara untuk kemakmuran rakyat, termasuk sektor migas dari hulu sampai hilir. Hal ini mencakup program pelatihan dan pengembangan keterampilan, program kemitraan usaha, serta program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
4. Kebijakan Perlindungan Lingkungan: Pertamina memiliki kebijakan untuk melindungi lingkungan dan mengurangi dampak lingkungan dari operasinya. Hal ini mencakup penggunaan teknologi dan proses produksi yang ramah lingkungan, pengelolaan limbah dan emisi yang baik, serta pemantauan lingkungan yang ketat. pengelolaan limbah dan emisi yang baik, serta pemantauan lingkungan yang ketat.
5. Kebijakan Inovasi dan Teknologi: Pertamina memiliki kebijakan untuk mengembangkan inovasi dan teknologi dalam operasinya. Hal ini mencakup peningkatan efisiensi produksi, penggunaan energi terbarukan, dan pengembangan produk yang lebih ramah lingkungan.
Dalam praktiknya, kebijakan-kebijakan tersebut harus diimplementasikan dengan cermat dan hati-hati untuk memastikan bahwa produksi, distribusi, dan pengelolaan sumber daya migas di Pertamina berjalan lancar dan efisien, serta tetap memperhatikan kepentingan masyarakat dan lingkungan sekitarnya (Pangestu et al., 2023)
Kesimpulan
Dampak pasar monopoli terhadap PT Pertamina adalah tergantung pada bagaimana perusahaan ini mengimplementasikan prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat. Jika PT Pertamina mengimlementasikan prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat, maka dampaknya akan positif. Namun, jika perusahaan ini melakukan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, maka dampaknya akan negatif. Kebijakan sektor migas di perusahaan Pertamina memiliki dampak positif/negatif pada aspek tertentu seperti lingkungan, ekonomi, sosial, dan lainnya. Implementasi kebijakan sektor migas di perusahaan Pertamina perlu ditinjau ulang untuk meminimalkan dampak negatif dan meningkatkan dampak positifnya serta diperlukan lebih banyak penelitian mengenai dampak kebijakan sektor migas di perusahaan Pertamina agar dapat mengevaluasi secara menyeluruh dampak kebijakan tersebut terhadap berbagai aspek.
Ditulis oleh Erike Aura Aprilia Kirana (PE 2023 B)
Referensi :
Disyon, H., Amalia, G. and Elthania, I.N. (2023) ‘Tinjauan Hukum Persaingan Usaha Terhadap Dugaan Praktik Monopoli Penjualan Avtur di Indonesia’, Jurnal Persaingan Usaha, 3(2), pp. 163–174. Available at: https://doi.org/10.55869/kppu.v3i2.111.
Pangestu, T.S. et al. (2023) ‘Analisis Berbagai Dampak Dari Kebijakan Sektor Migas Di Perusahaan Pertamina’, Jurnal Mahasiswa Kreatif, 1(4), pp. 25–38. Available at: https://doi.org/10.59581/jmk-widyakarya.v1i3.637.
https://www.freepik.com/free-photo/man-gas-station-with-car-close-up_13260376.htm#fromView=search&page=1&position=7&uuid=2ea82001-ad77-46d9-9083-7e3daff5c5d0