Berkarya Lebih Baik? Tips Ampuh untuk Merancang Bahan Ajar yang Efektif dengan Model ASSURE

Model ASSURE merupakan model
desain pembelajaran yang praktis dan mudah digunakan. Model ini dapat
diterapkan pada rancangan kegiatan belajar individu maupun kelompok. Pada
tahapan ASSURE, hal pertama yang bisa dilakukan adalah menganalisis
karakteristik siswa dan merumuskan tujuan di awal pembelajaran sehingga memungkinkan
guru dan perancang pengembangan bahan ajar dapat memilih metode, media, dan
bahan yang sesuai untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif,
menarik, dan menyenangkan. Demikian pula, dengan model ASSURE, perancang
pengembangan bahan ajar dapat menggunakan langkah penilaian dan revisi untuk
memastikan produk bahan ajar yang dihasilkan berkualitas tinggi.
Istilah ASSURE diperkenalkan oleh
Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lowther, dan James D. Russell dalam buku yang
berjudul “Instructional Technology and Media for Learning”. ASSURE merupakan
nama singkatan dari langkah-langkah model pembelajaran yang terdiri dari enam
komponen yaitu: Analyze learners characteristics (analisis karakteristik
siswa), State objectives (menetapkan tujuan), Select methods, media and
materials (memilih metode, media dan bahan ajar), Utilize methods, media and
materials (memanfaatkan metode, media dan bahan ajar), Requires learner
participation (mendorong partisipasi siswa), Evaluation and revision (evaluasi
dan revisi).
Berikut ini merupakan rangkaian
tahapan model pengembangan ASSURE:
1. Analyze Learner
Tahap awal pengembangan bahan ajar model ASSURE adalah dengan
menganalisis karakteristik siswa, tujuannya agar guru dapat mengetahui
karakteristik siswa yang melaksanakan pembelajaran.
2. State Performance Objective
Pada tahap kedua model ASSURE yaitu menetapkan standar kompetensi dan tujuan pembelajaran sesuai kurikulum. Tujuan ini merupakan gambaran tentang kompetensi, pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan diperoleh peserta didik setelah menyelesaikan pembelajaran.
3. Select Methods, Media, and
Materials
a. Memilih Metode: Dalam setiap pembelajaran, dua metode atau lebih
dapat digabungkan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.
b. Memilih Media: Pilihan format media adalah format fisik yang berisi
pesan dan kemudian ditampilkan. Dalam hal ini, pemilihan media yang digunakan
harus tepat serta mampu merespons permasalahan pembelajaran.
c. Memilih Materi: Tahapan ini menjelaskan bahwa salah satu dari tiga
metode berikut umumnya digunakan untuk memilih bahan yaitu: (1) memilih bahan
yang tersedia, (2) memodifikasi materi yang sudah ada, (3) merancang materi
baru.
4. Utilize Media And Materials
Pada tahap keempat model ASSURE yaitu menggunakan media dan bahan ajar
yang berfokus pada peserta didik. Prosedur pemanfaatan media dan bahan pada
model ASSURE didasarkan pada penelitian yang luas. Dalam tahapan ini juga
terdiri dari beberapa komponen meliputi: (1) meninjau e-modul (preview
materials), (2) menyiapkan bahan pembelajaran (prepare the materials), (3)
menyiapkan lingkungan (prepare the environment), (4) menyiapkan peserta didik
(prepare the learners).
5. Require Learner
Participation
Pada tahapan kelima model pengembangan ASSURE ialah melakukan simulasi
uji coba perangkat pembelajaran yang memerlukan partisipasi siswa. Untuk
melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, guru harus mempersiapkan mental
siswa sebelum pembelajaran. Persiapan ini menjadikan siswa siap untuk
menyelesaikan pembelajaran.
6. Evaluate and Revise
Pada tahapan terakhir dari pengembangan ini dilakukan revisi isi
materi berdasarkan komentar dan verifikasi pakar dan validator pengembangan
bahan ajar, evaluasi yang terdiri dari uji coba, evaluasi, revisi, dan validasi
berdasarkan masukan selama proses belajar mengajar yang diperoleh dari para
guru dan pihak sekolah.
Lalu bagaimana tips dalam
mengembangkan bahan ajar dengan pendekatan ASSURE agar kualitas produk yang
kita kembangkan dapat mengatasi permasalahan pembelajaran pada siswa. Berikut
merupakan cara yang bisa dilakukan untuk menggunakan model ASSURE sebagai pendekatan
pengembangan bahan ajar:
1. Analyze Learners (Analisis
Peserta Didik)
Pahami profil peserta didik secara mendalam, termasuk tingkat
pengetahuan, minat, gaya belajar, dan kebutuhan khusus. Dalam menganalisis
karakteristik seorang siswa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
(1) ciri-ciri umum (general characteristic), (2) keterampilan tertentu
(kualifikasi atau keterampilan utama), dan (3) gaya belajar (learning style).
2. State Objectives (Tetapkan
Tujuan Pembelajaran)
Tentukan tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur, sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Hal ini bisa dilakukan analisis
terkait masalah yang ditemukan dalam pembelajaran, sehingga biasanya dalam
merumuskan tujuan pembelajaran tenaga pendidik dan perancang pengembangan bahan
ajar bisa menyesuaikan dengan capaian pembelajaran (CP) yang dituju.
3. Select Methods, Media, and Materials (Pilih Metode, Media, dan Materi)
Pilih metode pengajaran yang sesuai, seperti ceramah, diskusi, atau proyek kolaboratif. Pilih media dan materi yang relevan dan mendukung tujuan pembelajaran, seperti buku teks, presentasi multimedia, atau permainan edukatif. Dalam melakukan tahap ini pertimbangkanlah hasil analisis pada tahap pertama, sehingga dampak perubahan pembelajaran bisa dirasakan oleh siswa.
4. Utilize Media and
Materials (Manfaatkan Media dan Materi)
Pastikan media dan materi yang Anda pilih dapat diakses dengan mudah
oleh peserta didik. Berikan instruksi yang jelas tentang cara menggunakan media
dan materi tersebut. Sesuaikan dengan kebutuhan siswa agar mampu mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
5. Require Learner
Participation (Persyaratan Partisipasi Peserta Didik)
Libatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran melalui
diskusi, tugas, atau proyek. Dalam pembuatan produk dengan pendekatan ASSURE
ciptakanlah bahan ajar dengan prinsip easy to use, sehingga tanpa adanya
pengawasan atau fasilitator dari guru, siswa mampu menggunakan bahan ajar
tersebut dengan baik.
6. Evaluate and Revise
(Evaluasi dan Revisi)
Gunakan evaluasi formatif dan sumatif untuk memantau kemajuan peserta
didik sebagai langkah dalam mengevaluasi efektivitas bahan ajar. Revisi bahan
ajar berdasarkan umpan balik peserta didik dan hasil evaluasi.
Selain melakukan langkah-langkah
di atas, terdapat cara agar dapat memantau keberlanjutan efektivitas bahan ajar
yang telah dibuat yaitu dengan melakukan Evaluate Student Performance
(Evaluasi Kinerja Peserta Didik): berikan umpan balik kepada peserta didik
tentang kinerja mereka dalam menggunakan bahan ajar yang telah dibuat, berikan
kesempatan kepada peserta didik untuk merefleksikan pemahaman mereka. Kemudian Review
and Revise (Tinjau dan Revisi): tinjau ulang bahan ajar secara berkala
untuk memastikan relevansi dan keefektifan, revisi bahan ajar berdasarkan
perkembangan umpan balik dari peserta didik.
Ditulis oleh Silvia Marfiatus
Sholihah (PE 2022 B)
Referensi :
Mulyatiningsih, E. (n.d.).
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN.
Pribadi, B. A. (2011). Mendesain
Pembelajaran Sukses. Penerbit Dian Rakyat.
Saputra, N., & Purwanti, E.
(2020). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE. 2020, 275–285.