PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP INFLASI

Kebijakan moneter, sesuai dengan namanya, merujuk pada suatu struktur yang memiliki kewenangan untuk menetapkan suku bunga dan mengatur jumlah uang yang beredar (Insani, Yuni, dan Harahap, 2023). Penyesuaian suku bunga memainkan peran kunci dalam mengendalikan inflasi. Ketika bank sentral menaikkan suku bunga, biaya pinjaman meningkat yang dapat menurunkan permintaan dan menekan kenaikan harga. Sebaliknya, penurunan suku bunga mendorong pertumbuhan ekonomi namun berisiko memicu inflasi jika terlalu rendah.
Kebijakan moneter dibuat untuk mengatur pengelolaan peredaran uang guna memastikan stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi agar tingkat inflasi tetap rendah (Fauzi, 2023). Kebijakan moneter dapat memicu pergerakan jumlah uang beredar dan nilai tukar sehingga inflasi dapat dikendalikan. Namun, efektivitas kebijakan moneter dalam mengatasi inflasi tergantung pada kondisi ekonomi dan karakteristik pasar yang ada (Raysharie et al., 2023; Hakiki et al., 2024).
Secara umum, inflasi terjadi ketika harga barang atau jasa naik secara terus-menerus dalam periode tertentu. Untuk dapat dikategorikan sebagai inflasi, kenaikan harga harus berdampak pada kenaikan harga barang lain (Ussa’diyah dan Nofrian, 2023). Faktor-faktor yang memengaruhi inflasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu tekanan inflasi dari sisi permintaan dan dari sisi penawaran. Dalam hal ini, Bank Indonesia hanya memiliki kemampuan untuk memengaruhi tekanan inflasi yang berasal dari sisi permintaan, sedangkan tekanan inflasi dari sisi penawaran (seperti bencana alam, musim kemarau, distribusi yang tidak lancar, dll) sepenuhnya berada di luar kendali Bank Indonesia. Dalam implementasinya, Bank Indonesia memiliki kerangka kerja kebijakan moneter yang mencakup pelaksanaan kebijakan serta strategi kebijakan moneter (Putri et al., 2023; Septiani et al., 2024).
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam mengendalikan inflasi. Terjadinya inflasi dapat memengaruhi neraca pembayaran, sehingga akan menyebabkan harga ekspor naik dan produksi dalam negeri terhambat akibat ketidakmampuan bersaing di pasar global. Hal ini menyebabkan penurunan pola perdagangan. Di sisi lain, inflasi juga berdampak negatif terhadap mata uang domestik. Jika inflasi meningkat, mata uang suatu negara menjadi terlalu tinggi nilainya (overvalued) yang akan berdampak pada masalah devaluasi dan menyebabkan rush mata uang. Akibatnya, investor akan memindahkan investasinya ke negara lain (capital outflow) karena hilangnya kepercayaan terhadap mata uang negara tersebut.
Inflasi juga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jumlah uang beredar. Dalam hal ini, kaum moneteris menyatakan bahwa jumlah uang beredar merupakan faktor utama penyebab inflasi. Jika persentase peredaran uang lebih rendah dibandingkan jumlah uang yang dibutuhkan, maka akan sulit mengendalikan jumlah uang beredar dan menyebabkan monetisasi yang meluas dalam aktivitas ekonomi. Jika suatu negara ingin menjaga inflasi tetap rendah, maka pemerintah harus menekan kenaikan harga (Nova, 2022).
Hakiki, A., Suhaimi, B., Mu’ammar, N., & Kurniasari, D. (2024). Analisis Kebijakan Moneter, Fiskal, dan Inflasi pada Pertumbuhan Ekonomi. PRESTISE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Ekonomi dan Bisnis, 4(1), 41–63.
Insani, F., Yuni, I. D., & Harahap, I. (2023). Kebijakan Moneter Dalam Mengendalikan Inflasi. Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, 8(30), 1106–1115.
Nova, N. (2022). Analisis Hubungan Kebijakan Moneter dengan Inflasi di Indonesia. Jurnal Ekonomika, 14(1), 46–51. https://doi.org/10.51179/eko.v14i1.1073
Putri, D. A., Lestari, S. A., Nasution, A. M., Putri, A. A., & Nasution, S. (2023). Analisis Dampak Kebijakan Moneter terhadap Inflasi di Indonesia. 1(2).
Raysharie, P. I., Christiani, A., Cindy, C., Delpia, D., Yanti, D. W., Tribulandari, S., Jhanuarta, R., & Universitas Palangka Raya. (2023). ISSN: 3025-9495. 2(3).
Septiani, S., Rahmawati, T., Oktariani, V. D., Evi, E., & Fadilla, A. (2024). Peran Kebijakan Moneter di Indonesia dalam Menghadapi Inflasi. Journal of Economics, Assets, and Evaluation, 1(3), 1–7. https://doi.org/10.47134/jeae.v1i3.204
Ussa’diyah, N., & Nofrian, F. (2023). Jurnal of Development Economic and Digitalization, 2(1), 56–76.
Pikisuperstar. (tanpa tanggal). FREEP!K. Diakses dari: https://www.freepik.com/search?format=search&last_filter=query&last_value=inflation&query=inflation