Revolusi Digital Dalam Mengembangkan Manajemen Sumber Daya Manusia Membangun Tenaga Kerja 4.0

Dalam era globalisasi dan teknologi yang berkembang pesat, manajemen sumber daya manusia telah mengalami perubahan fundamental. Artikel ini mengeksplorasi dampak revolusi digital pada manajemen sumber daya manusia dan bagaimana perubahan ini memengaruhi persiapan tenaga kerja untuk era 4.0. Revolusi digital telah mengubah cara perusahaan merekrut, mengelola, dan mengembangkan sumber daya manusia mereka, dengan memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan, analitik data, dan otomatisasi.Dengan kesadaran akan pentingnya adaptasi terhadap perubahan ini, perusahaan dapat memastikan bahwa tenaga kerja mereka siap untuk menghadapi perubahan cepat dalam dunia kerja yang terus berubah. Revolusi digital dalam manajemen sumber daya manusia adalah langkah penting dalam membangun tenaga kerja 4.0 yang kompeten dan siap menghadapi masa depan.
Dalam beberapa dekade terakhir, kita telah menyaksikan perubahan dramatis dalam cara bisnis di seluruh dunia beroperasi. Perkembangan teknologi digital telah menjadi katalisator utama perubahan ini, mengubah hampir setiap aspek operasi perusahaan. Bagaimana perusahaan mengelola sumber daya manusia mereka tidak terkecuali. Di era digital ini, Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) telah mengalami revolusi yang signifikan, dan konsep Tenaga Kerja 4.0 muncul sebagai visi masa depan tentang cara perusahaan harus mengelola dan berkolaborasi dengan karyawan mereka.
Pada dasarnya, Tenaga Kerja 4.0 adalah paradigma baru dalam MSDM, yang mendorong perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi yang cepat, mengoptimalkan pemanfaatan data, dan membangun karyawan yang lebih adaptif dan terampil. Munculnya Internet, kecerdasan buatan, analitik data, dan teknologi lainnya telah membawa dampak besar terhadap tata kelola sumber daya manusia.
Pentingnya topik ini tidak bisa dilebih-lebihkan. Perusahaan yang tidak mengikuti perubahan ini berisiko tertinggal dalam kompetisi bisnis yang semakin sengit. Karyawan saat ini memiliki harapan yang lebih tinggi terhadap teknologi dan perkembangan karier mereka. Oleh karena itu, perusahaan perlu memahami peran teknologi digital dalam MSDM dan strategi untuk membangun Tenaga Kerja 4.0 yang adaptif dan kompeten.
Artikel ini akan menjelaskan dengan rinci bagaimana revolusi digital memengaruhi MSDM, karakteristik Tenaga Kerja 4.0, tantangan yang harus dihadapi, dan strategi yang dapat membantu perusahaan membangun tenaga kerja yang relevan di era digital. Melalui pemahaman mendalam tentang topik ini, perusahaan dapat memposisikan diri untuk meraih keunggulan kompetitif dalam pasar yang terus berubah.
Dalam tulisan ini metode yang dipakai adalah tinjauan literatur yang digunakan untuk mengevaluasi berbagai jenis artikel yang berkaitan dengan topik dengan topik artikel ini. Dalam metode ini, peneliti secara sistematis mengumpulkan artikel, buku, jurnal, dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan topik penelitian mereka. mengevaluasi, menyusun, dan merangkum informasi yang ditemukan dalam sumber-sumber tersebut.
Manajemen Era Digitalisasi
Manajer sumber daya manusia sendiri harus mengembangkan keterampilan digital dan kemampuan beradaptasi mereka. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menguji bagaimana dan sejauh mana variabel pekerjaan dan organisasi mempengaruhi fungsi Sumber Daya Manusia untuk memperdalam pemahaman kita tentang peran ini. Penting untuk melakukan penyelidikan empiris yang lebih menyeluruh terhadap implikasi etis dari penggunaan teknologi digital untuk mengakses, menyimpan, dan menggunakan data karyawan (Dolan, Ellen dkk 2022).
Manajer Sumber Daya Manusia di era digitalisasi dan dampak perubahan teknologi terhadap praktik SDM. Manajer SDM perlu beradaptasi dengan perubahan ini dan memainkan peran baru dalam mengelola karyawan digital. Kemajuan teknologi telah membawa perubahan dalam peran manajer SDM, dengan adanya generasi baru karyawan yang memiliki kualifikasi digital yang lebih tinggi dan kebutuhan yang berbeda. Manajer SDM harus mengubah strategi dan aktivitasnya untuk mengakomodasi kebutuhan karyawan digital ini. Teknologi digital juga telah mempengaruhi cara pekerjaan diorganisasi, dengan banyak pekerjaan yang telah didigitalkan. Manajer SDM perlu mengembangkan keterampilan baru dalam memperoleh, memproses, dan menggunakan informasi secara sistematis (Chytiri, Alexandra-Paraskevi, 2019).
Manajemen di era digital mengacu pada pengelolaan organisasi dan sumber daya manusia dengan memanfaatkan teknologi digital. Hal ini melibatkan penggunaan alat dan sistem digital untuk mengoptimalkan proses bisnis, komunikasi, kolaborasi, dan pengambilan keputusan. Manajemen di era digital juga melibatkan penggunaan data dan analisis untuk menginformasikan keputusan strategis dan operasional (Rohida, Leni 2018)
Peluang Dan Tantangan Di era Industri 4.0
Peluang dan tantangan di era industri 4.0 Menurut Adiawaty (2019), perubahan digital membawa tantangan besar bagi kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), yang bisa merubah model bekerjanya dan pola hidup secara signifikansi. Ini mengakibatkan persoalan baru terhadap organisasi untuk pengelolaan SDM berdasarkan tuntutan era digitalisasi.
Kemajuan Teknologi Internet of Things (IoT), Big Data, dan Artificial Intelligence (AI) menjadi tantangan terhadap pengelolaan SDM yang memerlukan keahlian yang sesuai dengan perkembangan tersebut. Oleh karenanya, pentingnya organisasi merancang strategi guna mengembangkan kompetensi SDM untuk mengatasi perubahan era digital (Haryanto dan Nurhayati, 2019).
Kemampuan teknologi yang dibutuhkan, misalnya keahlian analisis data, komunikasi digital, dan pengelolaan platform teknologi (Lee, 2018). Di sisi lainnya, Schwalbe (2018) menyoroti pelunya dalam kepemimpinan serta budaya organisasi untuk mengembangkan kompetensi SDM. Di lingkungan organisasi yang responsif pada perubahan dan cenderung inovatif, bisa memberi rangsangan dalam mengembangkan kompetensi SDM berdasarkan perubahan zaman. Menurut Wibowo (2019), peran pemerintahan dan sektor pendidikan dalam mengembangkan kompetensi SDM dapat diwujudkan melalui mengembangkan kebijakan dan program yang bertujuan untuk mengembangkan mutu pendidikan serta menyelenggarakan pelatihan yang berdasarkan pada tuntutan Revolusi Industri 4.0 dan era digital.
Dalam menghadapi peluang dan tantangan era Industri 4.0 dan digital, fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) pada suatu organisasi perlu berperan aktif melalui mempertimbangkan kompetensi sesuai dengan kebutuhan dengan cara memberikan program pelatuhan dan pengembangan kompetensi yang akan diukur efektivitasnya (Yuniarti, 2018). Adapun tantangan bagi Indonesia dalam menghadapi Era Fourth Industrial Revolution (4IR) yang menciptakan kesenjangan digital karena kurangnya pengetahuan SDM dalam memanfaatkan teknologi digital serta infrastruktur (Berita Satu, 2018). Perkembangan cepat dalam pemanfaatan Teknologi 4IR, jika tidak dilakukan pengelolaan secara benar, dapat menyebabkan dampak yang bisa merusak pada semua aspek sistem produksi, manajemen, dan pemerinta secara keseluruhan. Hal ini sejalan dengan Mello (2015), yang mengatakan bahwa suatu organisasi dapat menanggapi akan perubahan teknologi baru melalui: 1) mengembangkan keterampilan dan kebiasaan kerja pegawai; 2) Jabatan tingkat rendah dan manajerial mengalami penurunan; 3) Hierarki mengalami pengurangan, lebih fokus terhadap berkolaborasi; 4) Di era Revolusi Industri keempat (4IR), pekerjaan ditandai oleh upaya mandiri untuk mencapai hasil karir yang memiliki nilai personal. Era 4IR menegaskan kebutuhan akan SDM yang handal, inovatif, kreatif, berjiwa entrepreneur, serta mempunyai sepuluh kemampuan yang relevan
Perubahan dalam strategi, kebijakan, dan praktik manajemen sumber daya manusia dapat memengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghadapi era industri 4.0
Perubahan dalam strategi, kebijakan, dan praktik manajemen sumber daya manusia (HRM) dapat memiliki dampak yang signifikan pada kemampuan perusahaan dalam menghadapi era industri 4.0. Berikut adalah cara-cara di mana perubahan ini dapat memengaruhi perusahaan:
1. Fokus pada Pengembangan Keterampilan Digital
Mengubah strategi HRM untuk memberikan lebih banyak perhatian pada pengembangan keterampilan digital kepada karyawan dapat mempersiapkan tenaga kerja dengan lebih baik untuk menghadapi era industri 4.0. Ini termasuk pelatihan dalam kecerdasan buatan, analitik data, pemahaman teknologi terkini, dan keterampilan digital lainnya.
2. Rekrutmen Berbasis Teknologi
Memodifikasi kebijakan rekrutmen untuk memasukkan metode seleksi dan penilaian yang lebih berfokus pada kompetensi digital dan kemampuan adaptasi teknologi dapat membantu perusahaan mendatangkan bakat yang sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja 4.0.
3. Pengelolaan Kinerja yang Terhubung dengan Teknologi
Menggunakan teknologi untuk pemantauan kinerja real-time dan umpan balik yang kontinu memungkinkan perusahaan untuk membuat perubahan cepat dan mengukur kinerja dengan lebih akurat, sesuai dengan tuntutan tenaga kerja 4.0.
4. Fleksibilitas dalam Kebijakan dan Kultur Organisasi
Merubah kebijakan yang mendukung kerja fleksibel, kerja jarak jauh, dan mobilitas karyawan dapat membantu perusahaan menyesuaikan diri dengan kebutuhan tenaga kerja 4.0 yang menginginkan fleksibilitas dalam pekerjaan mereka.
5. Kolaborasi Antar-disiplin dan Antar-generasi
Menggalakkan kolaborasi antar-disiplin dan generasi dalam organisasi melalui kebijakan dan praktik tertentu dapat mempromosikan pertukaran ide dan pengetahuan yang lebih baik, mendukung inovasi, dan menjembatani kesenjangan antara generasi dalam penggunaan teknologi.
6. Peningkatan Pengalaman Karyawan
Memastikan kebijakan dan praktik HRM yang mendorong pengalaman positif karyawan dapat membantu perusahaan mempertahankan dan memotivasi tenaga kerja yang cerdas dan beradaptasi
Perubahan dalam strategi, kebijakan, dan praktik manajemen sumber daya manusia yang responsif terhadap era industri 4.0 dapat membantu perusahaan mengoptimalkan potensi tenaga kerja mereka dan menjadi lebih kompetitif dalam lingkungan bisnis yang terus berubah. Ini akan memungkinkan perusahaan untuk lebih baik menghadapi tantangan dan peluang yang datang bersamaan dengan revolusi industri 4.0.
Peran Teknologi Digital dalam Mengambangkan Sumber Daya Manusia
Dalam era digital, teknologi telah menjadi alat utama bagi departemen HR dalam berbagai aspek manajemen sumber daya manusia. Beberapa peran utamanya meliputi:
1. Rekrutmen dan Seleksi
Penggunaan platform daring dan algoritma cerdas untuk mengidentifikasi bakat dan memproses aplikasi dengan cepat.Penggunaan media sosial dalam rekrutmen sebagai fenomena penting digitalisasi aktivitas SDM diperkenalkan pada hasil primer parsial di negara-negara tertentu di Eropa. Temuan ini berasal dari survei yang dilakukan dalam proyek SHARPEN pada tahun 2018, di mana salah satu penulis makalah berpartisipasi. Survei ini menganalisis lebih dari 400 responden (UKM) dari 5 wilayah Eropa terpilih di Republik Ceko, Finlandia, Inggris, Lithuania, dan Jerman. Semua hasil yang disajikan dalam makalah ini mendukung pemahaman yang lebih baik tentang pengalaman dan kemajuan di bidang digitalisasi praktik manajemen sumber daya manusia di perusahaan di seluruh dunia.
2. Pelatihan dan Pengembangan
Akses ke platform belajar daring yang memungkinkan karyawan untuk mengembangkan keterampilan mereka secara mandiri.
3. Manajemen Kinerja
Penggunaan perangkat lunak evaluasi kinerja yang memungkinkan pengukuran real-time dan umpan balik yang lebih efisien.
KESIMPULAN
Revolusi digital telah mengubah cara perusahaan mengelola sumber daya manusia mereka. Dalam usaha untuk membangun Tenaga Kerja 4.0 yang adaptif dan kompeten, perusahaan harus berinvestasi dalam teknologi, pengembangan keterampilan, dan budaya komunikasi terbuka. Dengan cara ini, mereka dapat bersiap menghadapi masa depan kerja yang semakin terhubung dan didorong oleh teknologi.
Dalam era Tenaga Kerja 4.0, revolusi digital telah membawa perubahan besar dalam manajemen sumber daya manusia. Teknologi seperti kecerdasan buatan, analitik data, dan otomatisasi telah mengubah cara perusahaan merekrut, mengembangkan, dan mempertahankan tenaga kerja mereka. Peran HR tidak hanya tentang administrasi, tetapi juga tentang menjadi mitra strategis dalam menciptakan organisasi yang siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan memanfaatkan teknologi dengan bijak, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, inovatif, dan adaptif, serta memastikan bahwa tenaga kerja mereka siap untuk menghadapi perubahan yang cepat dalam dunia kerja. Revolusi digital dalam manajemen sumber daya manusia adalah langkah penting dalam membangun tenaga kerja 4.0 yang kompeten dan tangguh
Ditulis oleh Amanda Bunga Insyani (PE 2023 C)
Referensi :
https://www.freepik.com/free-photo/hand-touching-mobile-with-applications_926540.htm#fromView=search&page=1&position=18&uuid=31ffacc8-3f64-416c-b96a-fcd09201b026